Analisis Awalil Rizky

Pengguna Data Mesti Mengerti Metadata

Awalil Rizky
×

Pengguna Data Mesti Mengerti Metadata

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: bps

Oleh: Awalil Rizky, Ekonom Bright Institute

BANYAK data dikemukakan sebagai argumen dalam diskusi hingga debat sehubungan dengan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden saat ini. Dalam konteks klaim keberhasilan atas kebijakan yang telah dijalankan selama era pemerintahan Jokowi. Maupun bagi pihak yang ingin menunjukkan kegagalannya.

Sebagian data yang dipakai memang bersumber dari institusi resmi dan telah dipublikasi luas. Dari berbagai Kementerian/Lembaga yang di bawah Pemerintah, seperti: Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik. Juga dari Bank Indonesia yang sebenarnya tidak secara langsung di bawah Pemerintah atau Presiden.

Berbagai perdebatan yang memakai data BPS dan BI saat ini terindikasi para pendebat tidak mendalami, bahkan mungkin tidak sempat menengok tentang metadata dari data yang mereka pakai. Seharusnya, diskusi tidak cukup hanya memakai data, bahkan data terkini atau yang presisi. Melainkan mesti dilengkapi sedikit penjelasan tentang apa “dibalik” data tersebut, yang berarti membutuhkan pengetahuan tentang metadatanya.

Padahal, data resmi yang dipublikasi luas dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia hampir selalu disertai penjelasan tentang apa yang disebut metadata. Metadata merupakan data tentang data atau informasi tentang informasi.

Secara istilah, metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, atau setidaknya menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. Secara sederhana, metadata antara lain memberi informasi tentang bagaimana data dikumpulkan dan diolah, apa saja batasan atau cakupan data, indikator apa yang dapat diperoleh dari data, dan hal lainnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) secara umum menjelaskan tentang metadata pihak mereka terdiri dari: metadata kegiatan statistik, metadata variabel statistik, dan metadata indikator statistik.      

Pertama, metadata kegiatan statistik merupakan informasi yang menjelaskan tentang penyelenggaraan kegiatan statistik. Mencakup antara lain: Nama kegiatan statistik; Tujuan penyelenggaraan; Cakupan responden; Unit observasi; Unit analisis; Frekuensi pengumpulan data; Cakupan wilayah; Metode pengumpulan data; Jenis kuesioner; Indikator yang dihasilkan; Level terendah publikasi; Publikasi yang dihasilkan; Variabel utama; serta Informasi lain yang dianggap perlu dalam menjelaskan kegiatan statistik tersebut.

Kedua, metadata variabel statistik yaitu informasi yang menjelaskan tentang variabel yang digunakan atau dikumpulkan dalam suatu kegiatan statistik. Informasi mengenai variabel tersebut antara lain mencakup: Nama variabel; Definisi variabel; Referensi waktu; Kode variabel (di kuesioner); Bentuk pertanyaan di kuesioner; serta Informasi lain yang dianggap perlu dalam menjelaskan variabel statistik tersebut.

Ketiga, metadata indikator statistik, yang dapat diartikan sebagai informasi yang menjelaskan tentang indikator yang dihasilkan dari suatu kegiatan statistik. Informasi mengenai indikator tersebut antara lain mencakup: Nama indikator; Definisi; Manfaat; Rumus penghitungan indikator; Interpretasi; Level estimasi; Publikasi keberadaan indikator; Variabel pembentuk indikator; serta Informasi lain yang dianggap perlu dalam menjelaskan indikator statistik tersebut.