Scroll untuk baca artikel
Terkini

Penyebab Gempa Cianjur yang Tewaskan 56 Orang Meninggal dan 700 Luka-luka

Redaksi
×

Penyebab Gempa Cianjur yang Tewaskan 56 Orang Meninggal dan 700 Luka-luka

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang menggoyang Cianjur dan terasa hingga Bogor dan Jakarta. Gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menduga, penyebab gempa akibat adanya pergerakan dari Sesar Cimandiri dengan pusat kedalaman gempa 10 km.

“Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser. Dengan magnitudo 5,6,” kata Dwikorita di Gedung DPR, Senayan, Senin (21/11/2022).

“Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri jadi bergerak kembali. Kemudian, kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer,” lanjutnya.

Potensi Longsor dan Banjir Bandang

Dwikorita mengemukakan, pascagempa dapat membuat lereng-lereng menjadi rapuh, hujan dengan intensitas yang tinggi. Dikhawatirkan membuat material-material yang ada di lereng terlepas yang dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang.

“Material yang ada di lereng yang terguncang gempa ini dapat tersapu oleh air hujan dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor ataupun banjir bandang,” paparnya.

BMKG mengimbau agar masyarakat untuk tidak mendekati lereng maupun bantaran sungai.

Dwikorita juga meminta jika ada gempa sebaiknya masyarakat keluar dari gedung atau berlindung di bawah meja.

“Dan kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu menunggu karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan,” kata dia.

Kawasan Seismik Aktif

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks

“Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman,” ujarnya.

Terkait kompleksitas, lanjut dia, daerah itu merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar-sesar minor yang berada di wilayah tersebut. Sehingga menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan gempa secara permanen.

Update Korban Gempa

Jumlah korban gempa Cianjur terus bertambah. Hingga pukul 17.0 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 56 orang.

“Sekarang sudah ada 56 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur,” kata Kepala BNPB Suharyanto.

Selain itu sekitar 700 orang mengalami luka-luka. Suharyanto menduga tingginya jumlah korban lantaran rumah yang didesain tidak antigempa.

Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan para korban tersebar di sejumlah rumah sakit.

“Korban luka di RS Sayang Cianjur, RS Cimacan dan RS Bhayangkara,” ujarnya. [rif]