Scroll untuk baca artikel
Risalah

Pernyataan Angkatan Kosong-Kosong

Redaksi
×

Pernyataan Angkatan Kosong-Kosong

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Angkatan Kosong-kosong adalah satu gerakan kesusastraan yang mau membongkar tiga hal mendasar dalam kehidupan sastra dan seni pada umumnya.

Pertama, tidak ada angkatan dalam kesenian di Indonesia, karena angkatan dalam sastra bersifat politis: setiap penyair pada hakikatnya adalah angkatan.

Kedua, tidak ada pembedaan pusat daerah, karena seniman di puncak gunung sekalipun adalah pusat.

Ketiga, menolak anggapan bahwa masyarakat tidak tahu seni, karena ini adalah pekerjaan intel di jaman orde baru yang mau melemahkan sastra sebagai institusi.

Oleh karena itu Angkatan Kosong-Kosong (AKK) lebih ada pada konteks seni sebagai institusi, bahwa sastra adalah kekuatan sebagaimana institusi dalam setiap sektor kehidupan sebagaimana politik, ekonomi dst.

AKK menganggap angkatan sebelumnya, dari surat kepercayaan gelanggang hingga angkatan 66 adalah salah, karena mereka mempertentangkan dua hal yang sebenarnya sama, contoh: dalam sastra sebagai nilai (estetika) karya angkatan 66 sama dengan karya-karya Lekra.

Pembedaan pusat dan daerah adalah praktik kekuasaan orde baru yang mau melakukan politik pemecahan sastra sebagai institusi.

Anggapan masyarakat tidak tahu sastra adalah usaha politik orde baru dengan tangan-tangan intelnya (termasuk sastrawan intel) yang mau memencilkan sastra dari kehidupan masyarakat, sekaligus melakukan penghancuran total terhadap sastra sebagai institusi.

Catatan: di era orde lama seni menjadi alat politik, di era orde baru sastra menjadi alat ekonomi, di era reformasi sastra dan seni menjadi alat korupsi.

Oleh karena itu sekali lagi AKK adalah gerakan kesusastraan dalam konteks sastra sebagai institusi, dan menganggap perdebatan mengenai sastra sebagai nilai (estetika dll) sudah selesai pada jaman jepang.

Sastra sebagai institusi perlu ditegakkan dari penghancuran selama berpuluh tahun, demi tegaknya kehidupan yang beradab di negeri tercinta ini.