Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Pintu Gerbang Negara Dikelola Perusahaan India, Apa Untungnya?

Redaksi
×

Pintu Gerbang Negara Dikelola Perusahaan India, Apa Untungnya?

Sebarkan artikel ini

Hal itu adalah karena Indonesia telah merdeka selama 76 tahun, tetapi tidak bisa mengelola bandara sendiri.

“Kalau ini benar beritanya, sungguh memprihatinkan. Kita sudah merdeka 76 tahun. Bandara tidak bisa kelola sendiri,” kata Musni Umar, mengutip dari akun Twitter @musniumar, Kamis, (25/11/2021).

Profil GMR Airports

GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor dari GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.

Konsorsium ini termasuk jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

GMR Airports saat ini mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport, Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina.

Mereka pun tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Sejarah Kualanamu

Keberadaan Bandara Kualanamu menggantikan Bandara Polonia Medan yang telah berusia lebih dari 85 tahun merupakan sebagai bagian dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pembangunan bandara ini menelan dana hingga Rp5,8 triliun. Alokasi pembiayaan bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui APBN sebesar Rp3,3 triliun dan alokasi pembiayaan AP II sebesar Rp2,5 triliun.

Pengalokasian anggaran sebesar Rp3,3 triliun untuk pembebasan tanah, pembangunan runway, taxiway, apron, navigasi, serta bangunan operasional.

Bandara Kualanamu berdiri di atas lahan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di kecamatan Beringin, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kualanamu beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai pengerjaannya. Hingga pada akhirnya Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan operasionalnya pada 27 Maret 2014.

Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya. [rif]