Mereka, para pendonor sukarela ini, seperti punya tingkat kesadaran di atas rata-rata kita. Dan sepatutnyalah kita belajar arti kemanusiaan pada mereka. Bukan semata karena aktivitas donor yang mereka lakukan, melainkan karena mereka merepresentasikan akumulasi wawasan, kebijaksanaan, dan pengetahuan tentang sikap kemanusiaan: bahwa, dalam situasi sulit sekalipun, mereka tetap datang bukan demi dirinya sendiri, seolah itu panggilan sepanjang hayat.
Jika bukan karena keberadaan para donor sukarela ini, kita jelas perlu bertanya seberapa menyedihkan perilaku kita sebagai manusia, terutama saat dihadapkan pada masa sulit pandemi.
Pandemi memang belum berakhir. Tapi ternyata kebaikan juga belum berakhir, dan kita dapat turut serta mengobarkan kebaikan itu. Hari ini, kita telah memiliki modal yang kondusif untuk menolong orang lain. Pengetahuan kita tentang protokol kesehatan telah lebih baik dari beberapa bulan lalu.
Sehingga, sejauh kita setia pada protokol dan dapat memastikan kesehatan diri sendiri, kita tidak perlu ragu untuk datang mendonorkan darah. Di masa sulit inilah waktu yang tepat bagi kita untuk terus berderma demi kemanusiaan.
Selamat Ulang Tahun ke-75 untuk Palang Merah Indonesia. []
Wildan S Niam, Anggota Dewan Kehormatan PMI Provinsi DKI Jakarta