Arkian, harus ada kemauan dari pengelola media untuk menghadirkan tulisan yang menjadi antitesa atau penawar tuah atasnama viral. Gerakan ini bukan tanpa makna tetapi justru memberi kesempatan kepada pembaca untuk jeda, mampir, rehat sejenak, merenung, berefleksi dan mengintrospeksi diri di tengah beragam pembelahan di masyarakat sebagai efek tahun politik.
Fasilitas atau medium itu hanya ada dalam tulisan berbentuk kolom. [rif]