Scroll untuk baca artikel
Blog

Profil Annie Ernaux, Peraih Nobel Sastra 2022

Redaksi
×

Profil Annie Ernaux, Peraih Nobel Sastra 2022

Sebarkan artikel ini

Annie Ernaux unggul dari kandidat terkuat penerima Nobel Sastra 2022, Salman Rushdie dan Haruki Murakami.

BARISAN.CO Penulis berkebangsaan Prancis Annie Ernaux raih Hadiah Nobel Sastra 2022. Torehan ini diumumkan secara resmi pada Kamis (6/10/2022) pukul 13.00 waktu Stockholm atau sekitar 18.00 WIB.

Dikutip dari laman Twitter The Nobel Prize, Annie Ernaux dipilih oleh Tim Akademi Swedia dengan pertimbangan berikut: “Atas keberanian dan ketajaman klinis yang dengannya dia mengungkap akar, keterasingan, dan pengekangan kolektif dari ingatan pribadi.”

Annie Ernaux, perempuan berusia 82 tahun, unggul dari kandidat penerima lain di antaranya Michel Houellebecq, Ngugi wa Thiong’o, Anne Carson, Haruki Murakami, dan Salman Rushdie.

“Annie Ernaux menggunakan bahasa sebagai pisau, demikian dia menyebutnya, untuk merobek imajinasi,” ucap Tim Akademi Swedia saat memberikan penghargaan.

Dikutip dari media L’Express, Annie Ernaux memulai karier sastranya pada tahun 1974 lewat karya Les Armoires vides, sebuah novel otobiografi.

Pada tahun 1984, ia memenangkan Hadiah Renaudot untuk karya otobiografinya yang lain La Place. Karya ini berisi narasi otobiografi yang berfokus pada hubungannya dengan ayahnya dan pengalamannya tumbuh di sebuah kota kecil di Prancis.

Annie Ernaux banyak berfokus pada otobiografi. Karyanya menggabungkan sejarah dan pengalaman individu. Ia secara konsisten mengkaji kehidupan terkait gender, bahasa, dan kelas.

Sepanjang hidupnya, Annie Ernaux telah menulis lebih dari 30 karya sastra.

Ernaux, yang merupakan perempuan asal Prancis pertama yang memenangkan Nobel Sastra, kepada media Swedia SVT mengatakan kemenangan ini merupakan ‘tanggung jawab’.

“Saya sangat terkejut. Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi lanskap saya sebagai seorang penulis,” kata Ernaux kepada media Swedia SVT, dikutip dari CNN Indonesia.

“Ini adalah tanggung jawab besar… untuk bersaksi, tidak harus dalam hal tulisan, tetapi untuk bersaksi dengan akurasi dan keadilan dalam kaitannya dengan dunia,” lanjut dia. [dmr]