Scroll untuk baca artikel
religi

Rahasia Doa Robbana Hablana min Azwajina: Sejarah dan Tafsirnya

×

Rahasia Doa Robbana Hablana min Azwajina: Sejarah dan Tafsirnya

Sebarkan artikel ini
Doa Robbana Hablana min Azwajina
Ilustrasi

Ibrahim An-Nakha’i menambahkan bahwa mereka yang menjadi teladan sejati adalah orang-orang yang tidak meminta untuk diangkat sebagai pemimpin. Mereka tidak mengejar posisi, tetapi menjadi panutan dalam perkara agama melalui tindakan dan keteladanan mereka. Mereka menunjukkan jalan dengan amal, bukan hanya dengan ucapan.

Ayat dan tafsir ini sekaligus memberikan pelajaran penting dalam membangun keluarga dan masyarakat. Seorang Muslim tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga memiliki peran dalam membimbing orang lain melalui keteladanan.

Dalam konteks ini, peran sebagai imam tidak selalu berarti menjadi pemimpin dalam struktur formal, tetapi lebih kepada menjadi contoh dalam kesabaran, kebaikan, kejujuran, dan ketakwaan.

Dengan memiliki keluarga yang sakinah, anak-anak yang taat, dan pasangan yang menjaga kehormatan, seseorang telah melangkah menuju ketenangan batin yang hakiki. Ia pun layak berdoa agar Allah menjadikannya imam yakni teladan bagi orang-orang yang bertakwa.

Keteladanan bukanlah ambisi, tetapi hasil dari proses spiritual yang mendalam. Ia tidak bisa diraih dengan paksaan atau klaim kosong. Hanya orang-orang yang menundukkan diri kepada Allah, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, dan Rasulullah sebagai suri teladan yang sejati, yang pada akhirnya dapat menjadi panutan yang hakiki di tengah umat. []