Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Reece James, Bek Sayap Mesin Gol Chelsea

Redaksi
×

Reece James, Bek Sayap Mesin Gol Chelsea

Sebarkan artikel ini

Di Juni 2018, Chelsea langsung mengamankan tanda tangan salah satu talenta terbaik dari akademinya ini dengan kontrak durasi empat tahun. Wigan yang tengah di berjuang di divisi Championship pun kemudian langsung meminjamnya selama semusim penuh.

Hanya semusim saja di sana, James tak hanya berhasil membantu Wigan bertahan di divisi Championship, tapi juga terpilih sebagai Player of the Year dengan perolehan 96 persen dari suara suporter The Latics. Bermain sebagai bek kanan dan gelandang tengah, James nyaris tak tergantikan di skuat utama.

Pilihan Utama Tuchel

Kini, di Chelsea, dengan asuhan eks pelatih Borussia Dortmund itu, James adalah pilihannya untuk mengisi posisi wing-back dalam formasi tiga bek, 3–4–2–1 atau 3–4–1–2. 

Dalam skema Tuchel, wing-back tak hanya bermain menjaga kelebaran tapi juga kunci dari permainan ofensif khasnya. Dengan wing-back menambal lubang yang ditinggalkan winger saat menyerang hingga ke half-space. Dan juga, Tuchel memberikan keleluasaan wing-backnya untuk ikut membantu menusuk ke dalam kotak penalti saat situasi overload di lini serang.

Dalam catatan Fbref, sentuhan bek sayap Chelsea di kotak penalti cukup banyak di musim ini. Mulai dari James sebanyak 28 kali, sehingga menjadikannya sebagai pemain Chelsea terbanyak keempat di kotak penalti. Menyusul kemudian Ben Chilwell sebanyak dengan 25 sentuhan.

Tentu, bukan hal mudah untuk memainkan peran bek sayap gaya Tuchel ini. Untungnya, skill James yang mumpuni tak hanya menjalankan tugasnya dengan baik tapi juga berkontribusi besar terhadap keberhasilan strategi Tuchel. Hasilnya, dengan kualitas yang baik dalam melakukan penyelesaian akhir, empat gol berhasil ia bukukan.

Sampai-sampai, saat baru saja melibas Newcastle United dengan sumbangan dua gol dari James, Tuchel pun bersesumbar, “Reece tak perlu berlatih menembak, karena ia menembak bagai kuda!” 

Namun, bukan tanpa celah, James yang kerap terlalu maju ke depan, sering lambat untuk melakukan transisi ke belakang. Tentu, ini adalah peluang bagi lawan yang bisa berujung fatal bagi Chelsea bila James tak segera menutupi lubang yang ia tinggalkan.

Walaupun demikian, sebagai pemutus serangan, James bermain tak buruk, bahkan ia rata-rata mampu melakukan 1 tekel sukses dan 0,3 intersep serta 0,5 clearance per laga. [rif]