Scroll untuk baca artikel
Blog

Reformasi Dikorupsi Oligarki

Redaksi
×

Reformasi Dikorupsi Oligarki

Sebarkan artikel ini

Teman teman sedulur sikep di Rembang, Jawa Tengah yang jelas sudah menang secara hukum dan final (inkracht) atas tuntutan penghentian pabrik semen yang merusak lingkungan, sampai hari ini putusan hukum itu diabaikan dan pabrik tetap saja dijalankan. Hari hari, para petani yang hidup sederhana dan tak pernah mengganggu orang lain itu diinjak-injak hak konstitusionalnya.

5. Penegakan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi serta kebebasan Pers

Kebebasan untuk berbicara diberangus dimana mana. Para seniman mural musti hadapi represi, pembela hak asasi manusia dikriminalisasi dan media tidak semakin tunjukkan independensinya tapi ikuti selera para pemiliknya yang merupakan elite kaya dan sekaligus elite politik di negeri ini.

6. Otonomi Daerah Seluas Luasnya

Gerak pembangunan masyarakat yang mustinya semakin otonom di daerah tetap tersandera. Paket kebijakan dibuat di pusat lalu dikirimkan ke daerah. Daerah dilepas kepalanya tapi ditarik ekornya. Agenda agenda nasional lebih menonjol menutup kepentingan kepentingan aspirasi lokal.

Demokrasi, yang artinya sama dengan kepentingan rakyat atau kedaulatan rakyat itu telah berubah jadi daulat oligarki. Reformasi telah dikorupsi dan sebagian mereka yang dulu beridir di garda depan reformasi saat ini justru secara gamblang jadi pecundang.

Negara hari ini, dalam posisi telah dikangkangi dan tersubordinasi oleh kuasa konglomerasi korporasi besar. Pemerintah hari ini menjadi semakin lemah di hadapan para mafia kartel.

Masyarakat sipil telah tersubodinasi. Dihancurkan lewat politik diametral berubah jadi pembenci dan pecinta semata mata. Pembodohan massal terjadi dimana mana, termasuk di ruang ruang akademik, ladang akademia yang seharusnya suarakan kebenaran.

Purwokerto, 11 April 2022