Scroll untuk baca artikel
Blog

Remy Sylado, Anies Baswedan dan Novel yang Belum Tuntas

Redaksi
×

Remy Sylado, Anies Baswedan dan Novel yang Belum Tuntas

Sebarkan artikel ini

Cerita ditutup dengan happy ending ketika pada usia 62 tahun Keke kembali ke dalam pelukan suaminya yang sama-sama sudah sepuh.

Selain dicetak berkali-kali, Ca Bau Kan dalam versi filmnya juga lolos dalam seleksi awal Oscar 2003.

Sedangkan Kerudung Merah Kirmizi mendapat anugerah Khatulistiwa Literary Award 2002.

Proses kreatif dan produktivitas Remy mengolah imajinasi, fakta, dan kata-kata memang tak diragukan lagi. Remy emang nggak ada matinye!

Tulisannya kaya dengan warna lantaran Remy termasuk seniman serba bisa. Lihat saja aktivitasnya, selain dikenal sebagai munsyi ia juga pekerja teater, jurnalis, film, perupa, teolog, dan pengamat musik.

Bahkan Remy Sylado pernah menerbitkan novelnya yang fenomenal, Sam Po Kong setebal 1.128 halaman.

Seperti novel-novel sebelumnya, Sam Po Kong (Laksamana Cheng Ho) juga dimuat terlebih dahulu di media tempat sejarah itu berkisah, Suara Merdeka Semarang.

Sayangnya, kesuksesan karya-karyanya tidak sebanding dengan kesejahteraan di masa tuanya.

Penyakit yang menggerogotinya telah membuat Remy kehabisan biaya sampai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat itu mendapat kabar dari sesama sastrawan Jose Rizal dan segera membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.

Ikhtiar sudah dilakukan tetapi sastrawan besar Indonesia itu menghadap Sang Pencipta lebih cepat dengan meninggalkan novelnya yang belum rampung.

Anggota DPR, pengoleksi benda pusaka, kurator lukisan, cum perawat ribuan buku termasuk karya sastrawan Indonesia dan Dunia, Fadli Zon mengabarkan Remy meninggal hari ini, Senin (12/12/2022).

Selamat jalan Bung Remy!