SBN valuta asing memang masih tampak diminati selama ini. Namun, jika digenjot secara besar-besaran, akan menimbulkan risiko lainnya. Terutama dalam hal ketahanan eksternal perekonomian. Selain itu, jika terus dilakukan, berpotensi mengurangi minat asing.
Pada akhirnya, penulis berpandangan diperlukan kesepakatan yang lebih jelas diantara otoritas ekonomi, terutama Pemerintah dan Bank Indonesia. Kebijakan yang diambil mesti menimbang banyak aspek, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan fiskal. Kebijakan mesti berhorison waktu jangka menengah dan panjang. [ysn]