Seperti dikutip dari Bisnis.com, Kira-kira seperti ini pernyataannya, “Foto sama teman kan biasa. Ada kader (Partai) Demokrat yang komentar mengaitkan dengan kasusnya, padahal Pak Luhut foto bareng sama kader-kader Demokrat juga ada kok. Kalau teman ya teman aja.”
Diduga foto tersebut diambil di ruangan Luhut. Dalam foto tersebut tampak Luhut duduk di sofa dan Master berdiri di sampingnya. Keduanya tersenyum.
Begitu juga Moeldoko. Tokoh atau pengusaha dalam foto juga masih sama yaitu Master Parulian Tumanggor. Kali ini Moeldoko menjawab sendiri tudingan tersebut.
Moeldoko mengaku hanya kenal dalam sebuah acara dengan Master. Menurutnya siapapun bisa berdekatan dan berfoto. Setelah itu Moeldoko tak pernah berhubungan lagi. Pertemuan tersebut disebutkan di Djakarta Theatre saat menyaksikan penghitungan suara dalam Pilpres 2019.
“Sekedar kenal saja. Mulai saat itu sampai sekarang enggak pernah ketemu,” kata Moeldoko seperti dikutip dari Kompas.com.
Apapun pembelaan Luhut dan juga Moeldoko seperti menggarami laut. Netizen tetap tak percaya dengan pembelaan mereka dan mereka punya persepsi dan asumsinya sendiri.
Apalagi kemudian terkuak pula Wilmar menjadi sponsor kesebelasan Persis Solo yang sahamnya dimiliki Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi. Belakangan setelah dijadikan tersangka, kontrak Wilmar diputus.
Rentetan peristiwa dan aktor yang berputar di Istana tersebut inilah yang membuat publik curiga. Publik pun semakin yakin dengan laporan dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun yang laporan dugaan KKN putra Jokowi sudah lama diterima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, masih nihil aksi.
Diyakini, Luhut dan Moeldoko, semakin bereaksi dan membuat pembelaan netizen malah semakin usil. Entah foto atau ‘bukti’ apalagi yang akan gentayangan di jagat maya.
Mungkin Luhut dan Moeldoko, patut mencontoh sikap Gubernur DKI Jakarta yang tenang dan tak hiraukan reaksi buzzer ketika menuding pelaku penganiayaan Ade Armando di Kompleks Parlemen Jakarta beberapa waktu lalu adalah pendukung Anies. Hanya karena seseorang yang diduga itu berfoto bersama Anies. Dia juga disebut kelompok ekstrimis, radikal dan khilafah.
Namun, belakangan Polri menyebutkan pengeroyok dosen Universitas Indonesia yang memiliki kerja sampingan sebagai influencer ini, adalah kelompok Anarko. Nah, lho.
Buzzer dan influencer pun terdiam! “Ruwet!” meminjam ungkapan populer yang menjadi ikon meme bergambar Jokowi.