Informasi itu ditulis oleh Makmur sebagai berikut: “Satuan Brigade Garuda Mataram inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal Kodam Diponegoro. Semua satuan militer berada di bawah komando Kolonel Alex Kawilarang.”
Bagian ini menjadi sangat menarik karena ada kisah menegangkan saat hampir saja terjadi insiden bersenjata antara pasukan Kapten Andi Azis dengan pasukan APRIS. Begini cuplikannya.
“Pada suatu ketika, saya ingat Andi Azis sedang mencari-cari para perwira tersebut. Kondisi keamanan saat itu ada pasang surutnya. Waktu itu Andi Azis masih sangat berkuasa, dan dia memiliki peralatan perang yang lengkap eks-KNIL. Dia memiliki tank dan peralatan lainnya yang membuat pasukan mereka kuat.”
“Dia masuk ke wilayah kota yang belum diserahterimakan kepada APRIS di pihak Republik Indonesia. Saya sempat melihat sendiri para perwira yang dia cari, seperti Letkol atau Overste Kosasih, dan Letkol Mokoginta. Para perwira ini berada di belakang rumah kami di jalan Klapperlaan.”
Begitulah ketegangan yang terjadi saat itu. Dan kata Makmur, Habibie remaja jadi saksi matanya.
“Rumah kami di Klapperlaan sangat besar dan memiliki beberapa ruang pertemuan dan untuk menjamu tamu. Saya tahu, Andi Azis ada di ruang tamu bagian depan. Pasukannya berhenti dengan moncong panser diarahkan ke beberapa sudut jalan untuk mencari para perwira tersebut, tetapi Andi Azis tidak berani masuk lebih jauh ke dalam.”
Lantas bagaimana penyelesaiannya? Tentu situasi menjadi sangat sulit dan menegangkan. Salah ucap atau tindakan, bisa hancur rumah keluarga Habibie bukan? Dan inilah yang tertulis di buku itu.
“Ayah dan Ibu saya menyambut serta meladeni mereka semua. Pada saat itulah, ayah saya mencegah Andi Azis untuk masuk ke dalam rumah. Dia tidak berani masuk ke dalam. Saya dengar juga dari keluarga Andi Azis, bahwa orang tua saya salah satu yang meyakinkan Andi Azis untuk tidak meneruskan pembangkangannya. Akibat dari semua itu terjadinya konflik dapat dicegah.”
Benar-benar the untold story bukan? Tak lama kemudian Andi Azis akhirnya menyerah dan ditangkap serta dipenjarakan di penjara militer, Cimahi, Jawa Barat. [dmr]