Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
sandiwara

Sandiwara di Atas Drama

:: Eko Tunas
24 Juli 2022
dalam Puisi
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Sandiwara di Atas Drama

Layar dibuka dan sandiwara dimulai, penonton berjarak waktu
Tapi apakah itu waktu, jika sutradara bertangan besar
Dunia ini sudah penuh cerita, sebagaimana kata para kitab
Bahwa hidup manusia dimulai dari cerita, dan berakhir pada cerita
Seorang veteran aktor menunggu di sebeng, menanti perannya
Adakah cerita tentang sejoli saling baku tembak

Sang primadona menulis cerita di biliknya lalu ia mainkan
Tentang lakon sejarah yang difiksikan, seperti ujar seorang filsuf
Betulkan itu fiksi, bila semua berdasar pada politik
Bahkan harga sayur naik, bensin mesti beraplikasi
Lalu bagaimana jika kuasa negara ada di tangan partai politik
Terlebih hidup rakyat beraroma pertarungan partai politik

Sang veteran aktor dan primadona pun bertemu dalam satu adegan
Lampu! teriak sang aktor, aku minta lampu diterangkan
Sahut primadona: bagaimana mungkin sandiwara berlangsung tanpa waktu?
Tapi yang menyala terang justru ruang penonton
Inikah cerita fiksi yang sesungguhnya
Lakon dengan cerita politik, ekonomi, dan terutama hukum…
Tak ada kisah percintaan di panggung drama terbesar

Hingga sandiwara berakhir, panggung tetap gelap
Sang aktor pergi penuh luka di tubuh dan jiwanya
Lalu primadona bernyanyi pilu dalam sunyi lampus
“Inilah aku, hyena, dalam dunia perjudian manusia…”

Semarang, 22 Juli 2022

Matahari Kita

Mungkinkah kita ke matahari, melewati jalan reformasi
Kebebasan seperti mencabuti rumput di dalam hutan
Mungkinkah aku Tarzan setelah kota dibangun serupa kota dunia
Soekarno bilang ini tanah sorga 1945, sambil mencabut pohon seakarnya
Masihkah kita menunggu di antrian memanjang
Setelah Soeharto mengubah politik kebudayaan menjadi politik ekonomi

Aku masih berjalan di jalan segala bayang penantian
Barangkali masih ada pertemuan yang tertunda
Kala kau kata, pertemuan adalah keindahan
Di Yogya, Semarang, Jakarta, kembali ke Tegal para tergusur
Apa ada angin di Jakarta, tanya Umbu atas logika pusat
Bukankah setiap kota atau desa adalah pusat
Lanjut Umbu: pulanglah ke desa, membangun esok hari, kembali ke huma berhati

Kita seniman yang gagu dalam kitab sejarah, dalam kata tak bicara
Tak sebagaimana Chairil, memerdekakan bangsa dengan bahasa
Atau rakyat yang lebih ditempa pengalaman tapi terus direndahkan: rakyat tidak tahu sastra!
Bukankah puisi adalah pengalaman, selarat si binatang jalang, semenderita kaum tertindas

Ayo seniman, tegak berdiri di setiap kerajaan budaya
Sebab, seniman di puncak gunung sekali pun adalah: pusat..!

Semarang, 18 Juli 2022

Editor: Lukni
Bagikan3Tweet2Send
Eko Tunas

Eko Tunas

Eko Tunas, budayawan, tinggal di Semarang.

POS LAINNYA

menjadi copet
Puisi

Menjadi Copet – Puisi Lukni Maulana

10 September 2023
uang legislasi
Puisi

Uang Legislasi – Puisi Lukni Maulana

3 September 2023
Syair Imam Syafi’i Tentang Ilmu dan Kematian
Puisi

Syair Imam Syafi’i Tentang Ilmu dan Kematian

20 Agustus 2023
chairil muda
Puisi

Chairil Muda – Puisi Eko Tunas

6 Agustus 2023
puisi tentang kemerdekaan
Puisi

Kumpulan Puisi Tentang Kemerdekaan untuk 17 Agustus Terbaru, Penuh Makna dan Semangat

6 Agustus 2023
nyanyian nelayan
Puisi

Nyanyian Nelayan – Puisi Agus Widiey

23 Juli 2023
Lainnya
Selanjutnya
Learning Cycle 5E

Learning Cycle 5E: Model Pembelajaran dan Proses Implementasinya

Tips Mencegah Anak Menjadi Pelaku Perundungan

Tips Mencegah Anak Menjadi Pelaku Perundungan

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang