Awalil menerangkan, inti dari ide 23 janji kampanye itu bahasa media yang dipilih oleh tim selain tim pakar.
“Tim pakar menggodok, kemudian juru debat mempelajari hasil tim pakar dengan ide besar mas Anies. Selanjutnya, kita latih dan itulah yang kemudian terjadi bahwa ide-ide dikemukakan dalam debat resmi maupun tidak resmi didasari oleh pikiran teknokratis. Tidak banyak pemimpin seperti itu, bahkan tidak ada di Indonesia,” tegas Awalil.