Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Sasa, Model Profesional dengan Vitiligo Ajarkan untuk Menerima Diri

Redaksi
×

Sasa, Model Profesional dengan Vitiligo Ajarkan untuk Menerima Diri

Sebarkan artikel ini

Dengan kondisi kulit yang berbeda, Sasa mengajarkan kita untuk belajar menerima diri sendiri.

BARISAN.CO – Umumnya, perempuan merasa minder dengan tumbuhnya jerawat, pori-pori membesar, atau kulit yang menggelap. Namun, Zsazsa Caesar lahir dengan kondisi kulit berbeda dari kebanyakan orang.

Model profesional yang akrab disapa Sasa ini hidup dengan vitiligo.

Mengutip Mayo Clinic, penyakit ini menyebabkan hilangnya warna kulit sehingga menimbulkan bercak.

Biasanya, area yang berubah warna menjadi lebih besar seiring waktu. Kondisi ini dapat memengaruhi kulit di bagian mana pun. Termasuk rambut dan bagian dalam tubuh.

Kondisi ini tidak mengancam jiwa atau menular. Namun, dapat membuat stres atau merasa buruk dengan dirinya sendiri.

Hal ini juga dialami oleh Sasa. Dia menerima stigma buruk. Akan tetapi, dia justru memilih untuk berdamai dengan perbedaan dan menerima kondisinya sebagai sebuah kelebihan.

Awal bergabung di sebuah agensi model pada 2019 silam, perempuan kelahiran Bandung ini sempat merasa minder saat melihat model lainnya. Tapi, Sasa melalui akun Instagramnya belajar untuk menerima dirinya.

https://www.instagram.com/p/BtduUrqBuFg/

Pada Selasa (20/9/2022), Sasa kembali memposting fotonya. Dalam postingannya tersebut, Sasa menyadari dengan menerima diri, sedikit demi sedikit akan menemukan kebebasan untuk mengekspresikan diri dan biarkan dirimu didengar.

You find that your voice isn’t anywhere other than inside of you and that is the great thing about loving and finding yourself is that you can become more you. This me.”

Atas penerimaan dirinya tersebut, wajahnya terpampang di Revlon Indonesia untuk program Vitipower.

https://www.instagram.com/p/CiuVCV8vgMJ/?utm_source=ig_web_button_share_sheet

Program ini mengajak masyarakat untuk lebih mencintai diri sendiri dan menerima perbedaan sebagai sesuatu yang positif.

Tujuan program ini untuk membantu teman-teman vitiligo agar mencapai titik penerimaan diri yang utuh sehingga berani menunjukkan dirinya apa adanya melalui empat nilai, yakni love, courage, acceptance, dan empower.

Penerimaan diri membuat kita lebih percaya diri dan tidak rentan terhadap kritik. Itu berarti, menerima total setiap kekurangan diri tanpa syarat dan pengecualian.

Untuk sampai di titik tersebut, harus belajar setiap bagian yang kita anggap kekurangan atau tidak diinginkan dari diri kita.

Sama seperti Sasa, kita juga harus melakukannya. Jika tidak, maka kita akan terus menerus merasa rendah diri, hidup dalam kebohongan, dan tidak bahagia. Tentu setiap kita tidak ingin seperti itu.

Nah, yuk mulai belajar menerima diri sendiri!