Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

Sejarah di Balik Pembangunan Museum Bung Karno Blitar

:: Ananta Damarjati
24 Desember 2020
dalam Tokoh & Peristiwa
Sejarah di Balik Pembangunan Museum Bung Karno Blitar

Patung Mantan Presiden RI Soekarno yang tampak sedang duduk dan memegang buku terpasang di depan pintu masuk Museum Bung Karno di Blitar. Museum ini diresmikan pada tahun 2004. Ilustrasi: TEMPO/Aris Novia Hidayat.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Tidak banyak hal menarik terjadi di Blitar. Kota ini seperti berwajah datar dengan hiruk-pikuk seadanya. Masuk akal bila kota ini banyak disenangi pensiunan yang rindu kedamaian seperti, salah satunya, mantan Wakil Presiden Boediono.

Namun di balik nuansanya yang sepi, Blitar tetap punya geliat. Kota ini tidak hanya hidup dari uang yang dibelanjakan antarwarganya sendiri, tetapi juga ribuan peziarah dari luar kota yang tiap hari datang menengok makam Bung Karno.

Blitar bahkan pelahan mencoba meninggalkan karakter kota kecil nan sepi dengan mulai menyebut diri sebagai kota “Dapur Nasionalisme” Indonesia. Hal itu telah dimulai sejak 4 Juli 2004, saat diresmikannya Perpustakaan & Museum Bung Karno yang dibangun tak jauh dari makam Sang Proklamator.

Kalau ditelisik, sebetulnya ide membangun Museum Bung Karno sudah ada jauh sebelum itu. Setidaknya dalam laporan Majalah Tempo tahun 1990, Rais Am PBNU pada saat itu KH. Jusuf Hasjim tercatat pernah melontarkan gagasan demikian.

BACAJUGA

Duduk Perkara Perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang

Duduk Perkara Perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang

23 Februari 2023
Nasib Arsip, Sejarah dan Budaya di Era Metaverse

Nasib Arsip, Sejarah dan Budaya di Era Metaverse

6 Desember 2022

“Taruh saja benda-benda milik Bung Karno yang sederhana, agar generasi muda dapat becermin pada kesederhanaan Bung Karno. Percuma, generasi sekarang dinasihati tapi tanpa contoh,” ujar KH. Jusuf Hasjim dalam ceramahnya di acara peringatan meninggalnya Bung Karno yang ke-20 di Blitar, (21/06/1990).

Gagasan itu baru serius digarap 10 tahun kemudian, saat Djarot Saiful Hidayat menjadi Walikota Blitar, medio 2000-2005. Pada saat itu, warga Blitar, akademisi, para pengagum Bung Karno, dan banyak pihak lain menyambut baik dibukanya rencana pembangunan museum, termasuk: Pamoe Rahardjo.

Pamoe Rahardjo adalah ajudan Bung Karno selama periode 1946-1948. Ia salah satu perwira Pembela Tanah Air (PETA) yang berperan membatalkan kudeta 3 Juli 1946 yang dilakukan pihak oposisi yang ingin agar Presiden Soekarno mengubah kabinet.

Saat Pamoe mendengar rencana pembangunan museum Bung Karno, seketika ia langsung menghibahkan tanahnya seluas 4000 meter persegi, yang terletak tepat di samping kompleks makam Bung Karno, yang dahulu ia beli sepetak demi sepetak untuk tujuan yang sama.

Bak gayung bersambut bagi Pamoe. Ia kemudian memercayakan tanahnya yang berukuran setengah lapangan bola itu sepenuhnya kepada pemerintah kota Blitar, untuk kepentingan bangsa.

Proses Pembangunan

Peletakan batu pertama pembangunan museum ini dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2003. Pada tahap rancangan awal, desain museum dan perpustakaan ini diserahkan kepada dua arsitek ITB, Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo.

Djarot Saiful Hidayat dalam pengantar buku Perpustakaan Kepresidenan Bung Karno (2010) menyebut, dipilihnya arsitek ITB merupakan hasil pertimbangan kesejarahan (Bung karno adalah alumni pertama dan mendapatkan Doctor Honoris Causa di sana), dan pertimbangan kepakaran (ITB mempunyai arsitek berkualitas dan dianggap mampu merancang perpustakaan kepresidenan yang berwawasan lingkungan).

Laporan Tempo edisi 20 April 2003 mencatat, proyek museum ini mengambil dana APBN sejumlah Rp4,5 miliar, dan APBD Jawa Timur sejumlah Rp1,5 miliar. Pelaksana pembangunan diserahkan PT Adhikarya dan diselesaikan dalam waktu 10 bulan, sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Keberadaan Museum dan Perpustakaan Bung Karno ini tentu saja penting bagi Indonesia. Sebagai representasi dari “museum kepresidenan”, museum ini dapat disejajarkan dengan The John F. Kennedy Presidential Library and Museum di Boston, atau Ho Chi Minh Museum di Hanoi.

Namun, jelas yang lebih berat daripada membangun infrastruktur gedung adalah merawat dan terus melengkapi isinya.

Lebih berat lagi adalah kenyataan bahwa perpustakaan dan museum, sampai sekarang, tidak lebih populer dibanding makam. Dan peziarah tidak sama dengan pengunjung museum dan perpustakaan. Oleh sebab itu, membuat orang tertarik mengunjungi museum dan perpustakaan ialah penting untuk terus diupayakan. []

Topik: Bung KarnoMuseum Bung Karno BlitarSejarahTravelling
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Elizabeth Holmes, Kisah “Bidadari” Silicon Valley Pendiri Startup Theranos yang Berakhir di Hotel Prodeo
Tokoh & Peristiwa

Elizabeth Holmes, Kisah “Bidadari” Silicon Valley Pendiri Startup Theranos yang Berakhir di Hotel Prodeo

2 Juni 2023
Mengenang Tragedi Trisakti, Tonggak Sejarah Lahirnya Reformasi di Indonesia
Tokoh & Peristiwa

Mengenang Tragedi Trisakti, Tonggak Sejarah Lahirnya Reformasi di Indonesia

12 Mei 2023
delima silalahi penerima anugerah lingkungan goldman 2023
Sosok

Delima Silalahi Penerima Goldman Environmental Prize, Gerakan Menanam dan Merestorasi Ekosistem

26 April 2023
Di Balik Lirik Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki yang Masih Relevan Hingga Sekarang
Tokoh & Peristiwa

Di Balik Lirik Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki yang Masih Relevan Hingga Sekarang

22 April 2023
Politik Jadi Bagian dari Proses Pendewasaan Joko Purnomo
Sosok

Politik Jadi Bagian dari Proses Pendewasaan Joko Purnomo

21 April 2023
Awal Mula Perkawanan M. Chozin Amirullah dengan Anies Baswedan
Tokoh & Peristiwa

Awal Mula Perkawanan M. Chozin Amirullah dengan Anies Baswedan

21 April 2023
Lainnya
Selanjutnya
Kaleidoskop 2020: Dua Menteri Tersangka Korupsi

Kaleidoskop 2020: Dua Menteri Tersangka Korupsi

Mampukah Kita Sehari Saja Hidup Tanpa Internet?

Mampukah Kita Sehari Saja Hidup Tanpa Internet?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

tidak kenal pancasila
Terkini

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

:: Redaksi Barisan.co
4 Juni 2023

Tidak kenal pancasila

Selengkapnya
Memanggil Pulang

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
pendengar

Pendengar Pertama

4 Juni 2023
Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
LRT Bali

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
harga daging ayam

Pedagang Menjerit Harga Daging Ayam Rp49.000/Kg, Zulhas Bilang Masih Wajar

3 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?
Opini

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

:: Yayat R Cipasang
3 Juni 2023

AJANG balapan mobil listrik Formula E kembali digelar di Jakarta. Namun sayangnya ajang internasional yang diprediksi bakal menggeser Formula 1...

Selengkapnya
Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

3 Juni 2023
Hutan atau Emas?

Hutan atau Emas?

3 Juni 2023
Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

2 Juni 2023
korupsi dan ideologi

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

1 Juni 2023
Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

31 Mei 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang