Pakar psikologi Kenita Putri, S.Psi., M.M., menambahkan pentingnya menangani gangguan mental seperti depresi dan PTSD dengan pendekatan inklusif.
“Stigma adalah musuh terbesar. Kita perlu membangun masyarakat yang mendukung dan inklusif,” katanya.
Materi terakhir disampaikan oleh Johan Ramadhan Nurwardana, S.Psi., M.A., yang membahas pentingnya self-care dan keseimbangan emosional.
“Teknik seperti mindfulness dan meditasi dapat menjadi alat efektif untuk menjaga kesehatan mental,” jelas Johan.
Seminar ini mendapat respons positif dari peserta yang terdiri dari mahasiswa Universitas Paramadina dan masyarakat umum.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan banyak peserta mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman pribadi terkait kesehatan mental.
Seminar ditutup dengan kesimpulan dari moderator dan sesi dokumentasi bersama para peserta dan pembicara.
Muammar Bintang Ramadhan dan Monica Sri Handayani, pengurus PIK-R Madina, bertindak sebagai MC dan berhasil menciptakan suasana yang interaktif sepanjang acara.
PIK-R Madina berharap seminar ini dapat menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, terutama dalam menghadapi tekanan hidup modern. []