Apa sih perbedaan antara Paljaya, Pam Jaya, dan Palyja yang karena konsonan awalan dan akhiran katanya terkadang membuat masyarakat keliru?
BARISAN.CO – Kebutuhan akan air merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Karena air menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia dan juga lingkungan.
Tanpa air, manusia tidak dapat bertahan hidup, dan lingkungan menjadi tidak terawat dan tidak nyaman untuk ditinggali.
Di DKI Jakarta, setidaknya ada tiga perusahaan yang mengurusi akan air ini. Ketiganya yakni; Paljaya, Pam Jaya, dan Palyja.
Terdengar mirip memang, karena ketiganya memiliki awalan Pa- dan akhiran A-. Sehingga, masih ada masyarakat yang keliru membedakan ketiga perusahaan tersebut.
Berikut perbedaan antara Paljaya, Pam Jaya, dan Palyja yang dirangkum dari berbagai sumber.
Paljaya
Paljaya adalah singkatan dari Pengelolaan Air Limbah Jaya. Sesuai dengan namanya, perusahaan BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini bergerak di bidang jasa pengelolaan air limbah.
Melalui Peraturan Daerah (Perda) DKI Nomor 5 Tahun 2021, bentuk hukum Perusahaan Daerah (PD) Paljaya berubah statusnya menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda). Perubahan hukum itu diharapkan agar Paljaya dapat terus meningkatkan pelayanan untuk kesejahteraan masayarakat dalam hal pengelolaan air limbah.
Jasa layanan yang disediakan oleh Paljaya;
- Sistem perpipaan. Paljaya menyediakan sarana air limbah sistem perpipaan untuk mengatasi masalah pencemaran air tanah dan air permukan di wilayah Jakarta. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 45 Tahun 1992 tertulis setiap bangunan yang berada di daerah yang sudah terpasang pipa air limbah, wajib membuang air limbahnya ke pipa trsebut melalui pipa sambungan persil. Dengan begitu, maka masyarakat tidak perlu lagi membuat tanki septik karena air limbahnya akan langsung dialirkan dan diolah hingga memenuhi baku mutu yang kemudian dibuang ke badan sungai.
- Sistem setempat. Nah, kalau ini untuk melayani buangan air limbah di wilayah yang belum terpasang jaringan pipa air limbah. Ukuran, kapasitas, proses, efisiensi, dan lainnya tergantung dari tipe yang dipilih oleh calon pengguna.
- Layanan pengelolaan lumpur tangki septik. Layanan ini mencakup penyedotan lumpur tangki septik dan pengolahan lumpur tangki seprik yang tersedia di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pulo Gebang dan Duri Kosambi.
- Pemeriksaan laboratorium. Paljaya menawarkan pemeriksaan kualitas air limbah yang dilengkapi dengan sarana peralatan laboratorium yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
- Peralatan pemeliharaan. Demi menunjang pemeliharaan bangunan air limbah, Paljaya dapat menanggulangi gangguan dan pemeliharaan jaringan pipa air limbah, seperti penyedotan lumpur. Ada tiga jenis pemeliharaan jaringan perpipaan, yaitu rodding truck, vacuum truck, dan jetter.
- Air daur ulang.
Pam Jaya
Sedangkan Pam Jaya, sesuai namanya, merupakan singkatan dari Perusahaan Air Minum Jaya. Saat ini, layanannya sudah mencakup 65 persen wilayah di Jakarta. Sejak 1977, Pam Jaya resmi berdiri berdasarkan Perda DKI Jakarta No.3/1977. Kemudian, November 1977, Pam Jaya dikukuhkan oleh SK Mendagri.
Tugas utamanya memberikan pelayanan air minum yang berkesinambungan antara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas di masyakat.
Selain layanan air minum, Pam Jaya juga menyediakan layanan laboratorium bertaraf internasional untuk mengetahui apakah air yang akan dikonsumsi sudah memenuhi persyaratan sebagai air bersih atau air minum sesuai persyaratan kesehatan yang berlaku.
Palyja
Terakhir adalah tentang Palyja. Meski, sama-sama Pam Jaya dan Palyja menyediakan layanan air minum, namun Palyja atau PAM Lyonnaise Jaya sejak tahun 2017 dimiliki oleh Future Water asal Singapura setelah konglomerat Perancis menjualnya.
Sekarang, sudah tahu kan bedanya antara Paljaya, Pam Jaya, dan Palyja? Besok-besok, jangan keliru lagi, ya~.[]