Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Sering Tidak Disadari Bahaya dari Bias Implisit

Redaksi
×

Sering Tidak Disadari Bahaya dari Bias Implisit

Sebarkan artikel ini

Seperti halnya jenis bias lainnya, bias implisit dapat mendistorsi persepsi seseorang dan perlakuannya selanjutnya, baik mendukung atau menentang orang atau kelompok tertentu.

BARISAN.CO – Setiap orang memiliki prasangka. Memang tidak semuanya negatif, namun itu dapat menyebabkan keputusan buruk dalam kehidupan.

Terkadang kita tidak menyadarinya. Pikiran dan perasaan implisit terjadi saat kita tidak menyadarinya atau keliru tentang sifatnya. Alih-alih bersikap netral dan profesional, bias implisit membuat orang memiliki preferensi terhadap penilaian dan pengambilan keputusan terhadap orang lain.

Bias ini muncul karena kecenderungan alami otak mencari pola dan asosiasi di dunia. Kognisi sosial atau kemampuan meyimpan, memproses, dan menerapkan informasi tentang orang-orang dalam situasi sosial bergantung pada kemampuan ini dalam membentuk asosiasi tersebut. Sedangkan manusia cenderung lebih memilih mengambil jalan pintas.

Bias konfirmasi, jenis bias yang paling umum terjadi di tengah masyarakat, yakni saat seseorang cenderung mencari atau menyukai informasi yang memegang teguh kepada keyakinannya.

Astrofisikawan dan komunikator ilmu pengetahuan Amerika Serikat, Neil deGrasse Tyson berkata, “Salah satu masalah terbesar dengan dunia saat ini adalah bahwa kita memiliki sekelompok besar orang yang akan menerima apa pun yang mereka dengar tentang selentingan, hanya karena itu sesuai dengan pandangan mereka. Bukan karena itu benar atau mereka memiliki bukti untuk mendukungnya”.

Mengutip Trust and Justice, dalam konteks peradilan pidana dan keamanan masyarakat, bias implisit telah terbukti berpengaruh signifikan dalam hasil interaksi polisi dan warga. Bias ini terkait dengan jenis kelamin, usia, agama, atau orientasi seksual. Seperti halnya jenis bias lainnya, bias implisit dapat mendistorsi persepsi seseorang dan perlakuannya selanjutnya, baik mendukung atau menentang orang atau kelompok tertentu.

Hal ini mengakibatkan meluasnya praktik yang memusatkan kecurigaan tidak semestinya pada beberapa kelompok dan menganggap kelompok lain tidak bersalah.

Dampak Bias Implisit di Tempat Kerja

Sedangkan dalam lingkungan tempat kerja, bias yang tidak disadari dapat memengaruhi keputusan perekrutan dan promosi, tugas kerja, dan jalur karir. Bias ini juga dapat menyebabkan masalah dan merusak hubungan serta memengaruhi bisnis.

Melansir Forbes, karyawan di perusahaan besar lebih mungkin mengalami bias. Gallup mengestimasi, biaya ketika karyawan merasakan bias, mereka akan mengurangi kontribusinya dan ini akan mengakibatkan kerugiaan bagi perusahaan sekitar US$450 miliar hingga US$550 miliar per tahun.

Sebuah studi berjudul, “Disrupt Bias, Drive Value: A New Path Toward Diverse, Enganged, and Fulfilled Talent” menemukan, orang yang menjadi korban bias implisit merasa terasing, menahan ide dan solusi, serta tidak akan merujuk pada atasannya. Seiring berjalannya waktu, perasaan terisolasi, terasing, dan menahan diri memengaruhi orang tersebut.

Pada akhirnya, hormon stres menghasilkan keterlibatan emosional rendah atau tidak ada sama sekali, meningkatnya penyakit terkait stres, serta meningkatnya kecelakaan dan ketidakhadiran di tempat kerja.

Kita semua lahir tanpa prasangka. Namun, seiring waktu, kita mempelajari informasi yang salah dan stereotip orang lain, bahkan meski itu tidak kita sadari. [rif]