BARISAN.CO – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada masyarakat yang berada di perantauan untuk tidak mudik ke Yogyakarta saat libur Lebaran 2021. Sultan menyarankan agar masyarakat mendukung kebijakan larangan mudik sepanjang tanggal 6-13 Mei 2021 mendatang.
“Ya seperti ketentuan yang ditentukan pemerintah baik pusat dan daerah, tidak dimungkinkan untuk mudik. Saya mohon masyarakat mematuhi untuk tidak mudik,” kata Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (29/4/2021).
Begitupun bagi masyarakat yang menetap di Yogyakarta, agar tidak keluar daerah dan membatasi diri dengan hanya melakukan mobilitas dalam wilayah DIY saja.
“(Di sekitar Yogyakarta) tidak apa-apa, yang penting pakai masker, protokol kesehatan, mobilitas tetap di wilayah Yogyakarta. Sudah 95 persen hijau, oleh karena itu jangan keluar,” kata HB X.
Kata Sri Sultan, untuk memastikan tak ada warga yang datang ke DIY, Pemda DIY akan mendirikan sekat arus kendaraan di 11 titik lokasi yang tersebar di seluruh DIY. Lokasi tersebut bakal diawasi petugas sehingga lalu lintas keluar-masuk DIY bisa terkontrol.
Sementara bagi mereka yang melanggar aturan larangan mudik bakal disanksi putar balik.
Selain itu, Sri Sultan akan memperkuat peran satgas Covid-19 di tingkat RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), maupun kelompok Jaga Warga untuk mengantisipasi kedatangan pemudik hingga membantu penanganan pandemi Covid-19.
“Peran satgas di RT RW makannya saya meningkatkan yang penting itu masuk desa dan RT RW dikontrol. Jadi mesti dikuati makannya ada Satlinmas dan sebagainya dengan harapan dia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi ketentuan,” tambahnya.
Dengan meningkatkan peran warga lokal, yang notabene mengenal satu dengan lainnya, Sri Sultan berharap pemetaan kondisi lingkungan bisa berjalan lebih baik sehingga pengawasannya efektif.
“Kalau (pemudik) diingatkan Bhabinkamtibmas malah nesu (marah), jadi maka lebih baik temannya sendiri yang mengingatkan, Satlinmas dan Jaga Warga,” pungkas Sri Sultan. []