Dia melanjutkan, negara-negara perlu mengambil tindakan ambisius dan terkoordinasi sebagai bagian dari tanggapan internasional yang kuat untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi yang berkembang yang melibatkan obesitas.
“Pemerintah dan pembuat kebijakan di seluruh dunia perlu melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari biaya kesehatan, sosial dan ekonomi yang dibebankan kepada generasi muda,” tambah Baur.
Federasi ini adalah aliansi kelompok kesehatan, ilmiah, penelitian dan kampanye, dan bekerja sama dengan berbagai badan global terkait obesitas, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Anggotanya di Inggris termasuk Asosiasi Studi Obesitas.
Dia ingin ingin agar pemerintah menggunakan sistem pajak; pembatasan pemasaran makanan yang tinggi lemak, garam, atau gula; label kemasan depan; dan penyediaan makanan sehat di sekolah untuk mengatasi peningkatan obesitas.
Federasi juga menyoroti, banyak negara termiskin di dunia menghadapi peningkatan obesitas yang paling tajam namun paling tidak siap menghadapi penyakit ini. Sembilan dari 10 negara yang akan mengalami kenaikan terbesar di tahun-tahun mendatang adalah negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah di Afrika dan Asia.
Sedangkan, negara kaya di Eropa, seperti Swiss, Norwegia, Finlandia, islandia, dan Swedia menjadi lima negara teratas yang paling siap menghadapi lonjakan obesitas.
Biaya obesitas global meroket, dari US$1,96 triliun pada 2019 menjadi US$4,32 triliun pada 2035, yang setara dengan 3% dari PDB global. Federasi memperkirakan, jumlah yang sebanding dengan kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19.
Selain pemerintah, masyarakat juga dapat membantu untuk menghindari dampak buruk dari obesitas. Misalnya, dengan mengonsumsi buah dan sayuran, mengurangi gula, dan meningkatkan aktivitas fisik, minimal 30 menit aktivitas reguler dengan intensitas sedang hampir setiap hari.