Khazanah

Suka Makan Buah? Belajar dari Biji dalam Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Lukni Maulana
×

Suka Makan Buah? Belajar dari Biji dalam Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Sebarkan artikel ini
belajar dari biji
Buah Srikaya

“Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,” (QS. Al-Mu’minun: 19)

BARISAN.CO – Saat kita menikmati buah semangka, tanpa sengaja menggigit atau memakan biji buah semangka tersebut. Padahal kita sedang ingin menikmati buahnya bukan bijinya, tentu ada hikmah dibalik diciptakannya biji.

Terlebih lagi biji dan buah, ada beragam buah yang memiliki biji selain semangka sebut saja jambu biji, apel, markisa, nangka maupun alpukat. Dari biji kita bisa belajar dan mengambil kandungan di dalamnya.

Selain manfaat manfaat biji yang mengandung bahan awal perkembangan dari buah itu sendiri. Sesungguhnya biji dari buah tersebut memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan, tentu saja bagi yang berkeinginan memanfaatkannya.

Seperti memanfaat biji bagi yang gemar menanam, tentu akan dijadikan bahan budidaya untuk mengembangkannya. Sementara bagi kesehatan, akan mengulik kandungannya, ternyata biji buah mengandung vitamin, mineral, serat, lemak sehat dan antioksidan.

Sungguh Allah Swt memberikan karunianya hanya untuk manusia dan juga bagi orang-orang yang berfikir tentang biji tersebut. Oleh karena itu marilah kita belajar dari biji, Allah Swt berfirman dalam surah Al-Mu’minun Ayat 19:

فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

Artinya: “Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,.” (QS. Al-Mu’minun: 19).

Berikut ini kita belajar dari Biji yang diterangkan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya Kitab Daar as-Sa’adah.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyampaikan Perhatikanlah hikmah Allah Swt meletakkan isi/biji di dalam buah! Di antara faedahnya, dia berfungsi seperti tulang untuk badan hewan. Dengan kekerasannya, dia menahan kelunakan buah. Kalau tidak ada biji, buah akan pecah dan cepat rusak. la seperti tulang, dan buah itu seperti daging yang dibungkuskan oleh Allah Swt pada tulang.

Di antara manfaatnya juga, melestarikan jenis pohon. Sebab, mungkin pohon akan mati. Maka, diciptakanlah apa yang menggantikannya, yaitu biji yang ditanam sehingga menumbuhkan seperti pohon induknya.

Manfaat selanjutnya, kandungan yang terdapat dalam biji-bijian itu seperti bahan makanan, minyak, obat, dan berbagai kegunaan lain yang dipelajari manusia. Tapi, yang tak mereka ketahui lebih banyak. Perhatikanlah hikmah Allah Swt mengeluarkan biji-bijian itu untuk manfaat-manfaat tersebut dan membungkusnya dengan daging yang lezat untuk konsumsi anak Adam.

Perhatikan pula hikmah yang menakjubkan ini. Allah Swt menciptakan buah yang lunak yang dapat rusak oleh udara dan matahari mempunyai kulit penutup yang menjaganya. Contohnya. delima, buah pala, buah badam, dan sebagainya.

Sedang buah yang tidak rusak apabila tampak, Allah Swt memberinya penutup pada saat pertama kali keluar. Penutup ini melindunginya karena ia masih lemah dan kurang ahan terhadap panas. Apabila telah mengeras dan kuat, kulit penutup itu terbelah sehingga ia terkena sinar matahari dan udara. Contohnya, mayang kurma dan sebagainya.

Sekarang perhatikan pertumbuhan yang diberikan Allah Swt pada tanaman pertanian, sampai-sampai satu biji saja mungkin menghasilkan tujuh ratus biji. Kalau satu biji hanya membuahkan satu biji juga, tentu hasil panen tidak cukup jadi benih untuk ditanam lagi dan untuk bahan makanan manusia.