Film ini tidak hanya menawarkan kisah drama yang menyentuh, tetapi juga menjadi seruan moral atas kondisi riil yang dihadapi petani Indonesia.
Konflik antara petani yang mulai sadar akan bahaya pupuk kimia dan para juragan yang menggantungkan hidup dari bisnis tersebut menjadi inti dari alur yang penuh emosi dan ketegangan.
Pemandangan alam pedesaan yang indah turut memperkuat narasi visual, menjadikan film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah kesadaran.
Muhammad Nur Ihsan, salah satu penonton yang hadir dalam nonton bareng, memberikan apresiasi tinggi terhadap film ini.
“Ini film yang sangat rekomended. Tidak hanya untuk petani, tapi cocok untuk anak-anak hingga orang tua. Ada nilai pendidikan penting tentang lingkungan dan keberlanjutan hidup,” ungkapnya.
Dengan pesan yang kuat dan narasi yang membumi, Seribu Bayang Purnama hadir sebagai salah satu film langka yang membawa isu pertanian ke layar lebar.
Tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia sejak 3 Juli 2025, film ini menjadi ajakan nyata untuk kembali mencintai tanah, alam, dan petani yang menjadi penyangga utama kehidupan bangsa. []
