Scroll untuk baca artikel
Video

Tampil Enerjik di Tadarus Puisi, Beno Siang Pamungkas dan Satoe Boemi Bikin Penonton Terpukau

Redaksi
×

Tampil Enerjik di Tadarus Puisi, Beno Siang Pamungkas dan Satoe Boemi Bikin Penonton Terpukau

Sebarkan artikel ini

Puisi, musik, dan Ramadhan bertemu dalam satu panggung. Tadarus Puisi di Ponpes Budaya Ndalem Wongsorogo Kendal menghadirkan Penyair Beno Siang Pamungkas dan Musik Satoe Boemi

BARISAN.CO – Malam itu, halaman Pondok Pesantren Budaya Ndalem Wongsorogo Srogo Brangsong, Kendal, berubah menjadi panggung seni yang syahdu. Dalam balutan suasana Ramadhan, acara “Tadarus Puisi” menghadirkan penyair asal Semarang, Beno Siang Pamungkas, serta kelompok musik Satoe Boemi.

Kombinasi antara puisi dan musik menciptakan harmoni yang memikat hadirin, yang duduk khidmat menikmati sajian seni dalam balutan malam yang penuh berkah.

Beno Siang Pamungkas, dengan gaya khasnya yang berapi-api, membacakan tiga puisinya: Fu Fu Fa Fa, Congyang, dan Negeri Abrakadabra.

Suaranya yang lantang berpadu dengan petikan gitar dan dentuman perkusi dari Satoe Boemi, menjadikan pembacaan puisi bukan sekadar rangkaian kata, melainkan pertunjukan yang menggetarkan jiwa.

Tak hanya itu, Satoe Boemi juga menyanyikan lagu-lagu yang terinspirasi dari puisi Beno, serta membawakan Sajak Untuk Ular Laut, karya Slamet Priyatin.

“Saya senang dan bahagia bisa tampil di acara Tadarus Puisi ini. Semoga kita semua mendapat Lailatul Qadar,” ujar Beno, Senin (24/03/2025) malam.

Tadarus Puisi kali ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, serta Adira Hesti Ksvara, cucu dari Kusbini, sang pencipta lagu legendaris Bagimu Negeri. Tak hanya menjadi penonton, mereka berdua juga turut naik ke panggung.

Benny Karnadi, yang dikenal sebagai aktivis sejak masa kuliahnya di IAIN (sekarang UIN) Walisongo Semarang, tampil menyanyikan Redemption Song, lagu sarat makna dari Bob Marley.

“Lagu ini mengingatkan saya pada perjuangan panjang untuk kebebasan dan keadilan. Saya sangat menyukainya,” ungkapnya.

Sementara itu, Adira Hesti Ksvara mempersembahkan permainan biola yang indah dengan membawakan lagu Bagimu Negeri, karya sang kakek.

Suasana pun menjadi haru ketika alunan biola mengalir lembut, mengingatkan semua yang hadir akan semangat nasionalisme yang tak lekang oleh waktu.

Kehadiran dua tokoh ini menambah warna dalam acara yang sudah kaya makna.

“Saya sudah lama tidak menyaksikan penyair membacakan puisi secara langsung. Ini pengalaman yang luar biasa,” kata Benny.

Ia juga berjanji akan kembali ke acara ini suatu hari nanti, kali ini sebagai pembaca puisi.

Paox Ibenk, pimpinan Pondok Pesantren Budaya Ndalem Wongsorogo, menjadi sosok di balik keberlangsungan acara ini.

Ia menjelaskan bahwa Tadarus Puisi merupakan bagian dari program rutin selapanan bernama Getuk Lindri, singkatan dari Gerakan Kesenian untuk Santri Sekitar.

“Karena saat ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka diberi tajuk Tadarus Puisi,” jelasnya. Paox Ibenk pun mengucapkan terima kasih kepada semua seniman dari berbagai daerah, seperti Semarang, Jogja, dan Kendal, yang telah meramaikan acara ini.