Selain itu, di luar area pemotongan, didirikan juga tenda ukuran 50×5 meter yang dilengkapi meja dan hook penggantung daging. Tenda ini diuntukkan menunjang protokol physical distancing saat proses pembagian karkas qurban. Di tenda ini jugalah para perwakilan shohibul qurban ataupun Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari berbagai wilayah Jakarta mengambil daging hasil pemotongan.
Distribusi Daging
Sebagai bagian dari Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB), Pemprov DKI bekerja bersama banyak pihak dalam perayaan Idul Adha 2020. Pada soal distribusi, ada empat lembaga filantropi yang dilibatkan, yaitu: Baznas (Bazis) DKI, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rumah Zakat, dan Human Initiative.
Distribusi sendiri dibagi menjadi tiga bentuk; 1) Dalam bentuk matang (kaleng), proses distribusi dibantu oleh Rumah Zakat; 2) Dalam bentuk daging segar, wajib dikemas dengan bahan ramah lingkungan seperti bongsang; 3) Dalam bentuk hewan hidup, distribusi dibantu oleh Baznas (Bazis) DKI Jakarta.
Baznas (Bazis) DKI Jakarta sendiri, selain membagi ternak hidup, juga membagi daging segar. Dari data Baznas, sebanyak 168 ekor sapi dan 450 ekor kambing telah didistribusi ke wilayah yang memenuhi syarat melakukan pemotongan mandiri. Selain itu, ada lebih 1800 paket daging segar berbungkus bongsang yang didistribusi ke RW-RW kumuh di Jakarta.
Kesediaan Pemprov berkolaborasi dengan lembaga zakat patut menjadi catatan. Bisa disebut, lembaga zakat mucul sebagai ‘sistem jawab’ terbaik atas keinginan Pemprov DKI mewujudkan distribusi tepat sasaran. Hal ini cukup beralasan, mengingat sejak lama fokus utama manajemen lembaga zakat terletak pada mustahik (yang berhak). Sehingga dalam soal pemetaan masyarakat miskin, pemerintah cukup terbantu atas kehadiran lembaga zakat.
Secara umum, situasi pandemi tahun ini membuat tata kelola qurban Pemprov DKI Jakarta banyak mengalami hambatan fisik. Tahun lalu, 2019, Pemprov menggelar ‘Dapur Kurban’, yakni pembagian daging siap saji hasil masakan koki bintang lima kepada masyarakat kelas bawah.
Lalu bagaimana Anda menilai. Di situasi pandemi, apakah tata kelola qurban 2020 Pemprov DKI Jakarta sudah representatif?
Penulis: Ananta Damarjati
Editor: Ananta Damarjati