Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Esai

Tegal, Ki Gede Sebayu

:: Eko Tunas
15 Desember 2022
dalam Esai
ki gede sebayu

Ket gambar: sumber Google

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

SAYA ingat, di rumah bapak saya di Tegal ada tersimpan Silsilah Ki Gede Sebayu. Disebutkan Mbah saya, M Soegarbo, adalah keturunan pendiri Tegal itu. Penyebutan ‘M’ adalah ‘Mas’, sebagai penanda keturunan dari trah wanita. Kalau dari trah lelaki, disebut Raden Mas.

Di rumah Mbah saya di Kalibuntu Jl Slamet, ada dipasang nama M Soegarbo. Banyak orang mengira M disitu adalah Muhammad. Termasuk saya, belakangan baru tahu arti M itu dari silsilah tersebut.

Saat saya urutkan ke atas, betul, Mbah saya punya nenek buyut bernama Rr Toenis. Saat itu saya terkejut kok mirip dengan nama pena saya, Tunas — awal malah saya tulis Toenas.

Nama Tunas sendiri saya ambil dari kelompok seni ayah saya, Wuryanto, yakni Ikatan Seniman Muda “Tunas” Tegal. Sekaligus untuk mengabadikan marwah orang tua saya yang seorang seniman multi bidang: jurnalis, pelukis, penulis, dan sutradara drama.

BACAJUGA

model presiden

Model Presiden

20 Mei 2023
politik langka

Kelangkaan Budaya Maka Politik Langka

14 April 2023

Tentang nama Ki Gede Sebayu sendiri ada riwayat politis. Kala Orde Baru, saat maraknya penentuan cikal bakal satu daerah Kota|Kabupaten, Kota Tegal punya tiga calon. Maklum saat itu era orde baru, ada tiga partai politik. PPP, Golkar, PDI.

PPP mengajukan calon Mbah Panggung, Golkar Ki Gede Sebayu, PDI Martoloyo. Mbah Panggung adalah tokoh ulama, yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama desa Panggung. Martoloyo dikenal sebagai perompak laut Utara Jawa, yang direkrut Sultan Agung kala penyerangan Mataram ke Batavia, dan pernah menjadi Akuwu Tetegal (sebelum Bupati|Tegal).

Tentu saja, sebagai parpol single mayoritas, Golkar memenangkan calonnya. Terlebih sesuai dengan visi misi Golkar, diriwayatkan Ki Gede Sebayu adalah tokoh pembangunan. Sebabnya, Ki Sebayu lah yang membangun sistem irigasi. Mengalirkan air dari Kali Prepil untuk kehidupan pertanian sawah, ladang dan tambak.

Lanjut ada tuturan menarik dari Hosie jurnalis dan seniman Semarang yang pernah terlibat dalam penulisan sejarah Ki Gede Sebayu. Dia antaralain bersama Wuryanto ayah saya. Saat itu era walikota M Zakir dari AL, yang dikenal frontal dengan mahasiswa di awal reformasi.

Saat TIM perumus diminta menggambar sosok Ki Gede Sebayu, yang mengerjakan awalnya Wuryanto. M Zakir menolak, sebabnya Ki Gede Sebayu digambar sebagai orangtua. Ujar M Zakir, “Masa Ki Gede kakek kakek kurus miskin begitu?”

Maka Hoesi mengambil alih tugas. Dia gambar sosok Ki Sebayu dari tokoh film Tutur Tinular yang kalau tidak salah ingat diperankan Advent Bangun sang binaragawan itu. Gagah tegap perkasa sesuai hero van Java.

Begitu diajukan, walikota M Zakir tampak suka dan berseri-seri wajahnya. Katanya, “Nah, ini baru Ki Gede Sebayu..!”***

Editor: Lukni
Topik: Orde BaruSultan AgungTegal
Eko Tunas

Eko Tunas

Eko Tunas, budayawan, tinggal di Semarang.

POS LAINNYA

tiket gratis
Esai

Budaya Kasih Tiket Gratis ke Pejabat Harusnya Disetop

6 Juni 2023
Kecerdasan Buatan
Esai

Bisakah Kita Hidup Berdampingan dengan Kecerdasan Buatan?

7 Mei 2023
Anies Pejuang Keadilan
Esai

7 Mei Memperingati Hari Lahirnya Sang Pejuang Keadilan

7 Mei 2023
Keluarga Melawan Bahaya Pornografi
Esai

Kesejahteraan Keluarga Melawan Bahaya Pornografi Terhadap Anak dan Remaja

6 Mei 2023
Kesehatan Reproduksi Ibu
Esai

Masa Depan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Kesehatan Anak

5 Mei 2023
wanita
Esai

Wanita, Kewanitaan dan Feminisme

4 Mei 2023
Lainnya
Selanjutnya
Alasan Bupati Meranti Tak Harus Minta Maaf karena Menkeu Juga Ungkap Ada Tuyul dan Setan

Alasan Bupati Meranti Tak Harus Minta Maaf karena Menkeu Juga Ungkap Ada Tuyul dan Setan

8 Tanda Air Minum yang Kamu Konsumsi Terkontaminasi

8 Tanda Air Minum yang Kamu Konsumsi Terkontaminasi

TRANSLATE

TERBARU

Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

:: Noerjoso
7 Juni 2023

Pemberdayaan masyarakat

Selengkapnya
Ibnu Arabi

Ibnu Arabi

7 Juni 2023
Inna Fatahna

Inna Fatahna, Pembuka Kitab Maulid dan Keutamaannya

7 Juni 2023
Pemilu Proporsional Tertutup

Lini Masa Polemik Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

6 Juni 2023
Cawapres PDIP

Demokrat Tak Goyah Dukung Anies Meski AHY Masuk Bursa Cawapres PDIP

6 Juni 2023
tiket gratis

Budaya Kasih Tiket Gratis ke Pejabat Harusnya Disetop

6 Juni 2023
Kendaraan Belum Uji Emisi Bakal Ditilang, Cek Jadwal & Lokasi Uji Emisi Gratis di Jakarta

Kendaraan Belum Uji Emisi Bakal Ditilang, Cek Jadwal & Lokasi Uji Emisi Gratis di Jakarta

6 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

:: Noerjoso
7 Juni 2023

Pemberdayaan masyarakat

Selengkapnya
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
perilaku politik

Letargi Kebudayaan dan Perilaku Politik

6 Juni 2023
Mengusahakan KPBU

Mengusahakan KPBU di Ibukota baru

5 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang