Gagal menemukan pekerja berbakat dan sulit beradaptasi terhadap perubahan teknologi membuat hampir dua dari lima CEO perusahaan global khawatir bahwa bisnis mereka tidak akan bertahan dalam satu dekade mendatang.
BARISAN.CO – Hampir dua dari lima CEO perusahaan global khawatir jika bisnis mereka tidak akan bertahan dalam satu dekade karena perjuangan untuk menemukan pekerja berbakat dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi. Ini menurut temuan survei dari perusahaan konsultan PwC yang dirilis saat Forum Ekonomi Dunia berlangsung di Davos, Senin malam waktu setempat.
Survei itu menunjukkan, suasana suram tentang prospek global langsung dan prospek kelangsungan hidup jangka panjang.
Pola tersebut konsisten di berbagai sektor ekonomi, termasuk teknologi (41%), telekomunikasi (46%), kesehatan (42%), dan manufaktur (43%).
Survei PwC juga mengungkapkan, tantangan jangka pendek terbesar yang dihadapi para CEO, tentu saja, adalah keadaan ekonomi global. Tidak mengherankan, hampir tiga perempat CEO menanggapi proyek survei tahun ini bahwa pertumbuhan ekonomi global akan menurun selama 12 bulan ke depan.
Ekspektasi tersebut, yang bertahan di semua negara ekonomi utama, menunjukkan pembalikan yang mencolok dari tahun lalu, ketika proporsi yang sama (77%) mengantisipasi peningkatan pertumbuhan global.
Dari CEO Inggris yang ditanyai, 21% mengatakan, mereka tidak melihat bisnisnya akan bertahan selama satu dekade. Sementara, bagi CEO global, jumlahnya meningkat menjadi 39%.
Sedangkan, hampir tiga perempat CEO (73%) dari seluruh dunia mengutarakan, pertumbuhan global akan menurun pada tahun mendatang – temuan paling pesimistis sejak pertanyaan pertama kali diajukan 12 tahun lalu.
Para CEO Inggris kurang optimis tentang ekonomi dunia daripada rekan-rekan global mereka, dengan hanya 4% eksekutif Inggris mengharapkan penurunan signifikan dalam output, dibandingkan dengan 12% untuk kepala eksekutif secara global.
Survei PwC juga menemukan, 40% CEO Inggris Raya percaya dengan kemampuan teknologi perusahaan mereka tidak cukup baik untuk memenuhi tujuan strategisnya dan menganggap masalah akan menjadi lebih buruk tanpa tindakan segera. Akibatnya, 86% kepala eksekutif Inggris mengatakan, mereka mengotomatiskan proses dan 74% meningkatkan keterampilan di bidang utama bisnis mereka.
Kevin Ellis, ketua dan partner senior di PwC UK menyampaikan, bisnis telah mengalami perubahan besar dalam dekade ini, dengan kerja hybrid dan komputasi cloud di antara perubahan besar.
“Tapi ini puncak gunung es – banyak CEO percaya model bisnis mereka saat ini tidak berkelanjutan dan ini berarti lebih banyak perubahan di masa depan. Ini bukan tentang bermain-main tetapi perubahan mendasar yang membutuhkan investasi besar pada orang, keterampilan, dan teknologi,” jelasnya.