Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Tenggorokan, Pipa Sibuk Bercabang dalam Tubuh

Redaksi
×

Tenggorokan, Pipa Sibuk Bercabang dalam Tubuh

Sebarkan artikel ini

Tenggorokan dikenal juga dengan sebutan faring, organ tubuh, yang bisa membantu menjaga kekebalan tubuh yaitu dengan adanya tonsil dan adenoid

BARISAN.CO – Sebab salah satunya karena faktor cuaca, beberapa jenis penyakit muncul nyaris bersamaan di masyarakat, seperti batuk atau  pun radang tenggorokan. Bila penyakit ini sedang menyerang, memang tenggorokan terasa tidak nyaman sekali.

Seperti halnya ada luka dalam dan diikuti sakitnya ketika menelan makanan termasuk ludah sekali pun. Lantas apa sebenarnya tenggorokan itu?

Faring atau tenggorokan

Tenggorokan itu dikenal juga dengan sebutan faring. Bentuknya seperti pipa. Ia punya peranan yang penting untuk pernapasan dan pencernaan.  Pada tenggorokan terdapat dua saluran, yaitu saluran pernapasan dan saluran untuk pencernaan. Kedua saluran itu dipisahkan oleh katup yang namanya epiglotis.

Saat kita menelan makanan, makanan itu akan diarahkan ke kerongkongan. Sehingga bisa dicerna di lambung. Nah, saat bernapas, udara yang masuk ke tenggorokan akan diteruskan ke laring. Lalu ke trakea, kemudian ke paru-paru.

Membedakan makanan dan udara

Tenggorokan bisa membedakan jika ada makanan atau udara yang masuk. Ada sebuah katup otomatis yang namanya epiglotis kita. Epiglotis terletak di sebelah kiri dan kanan tenggorokan. Katup ini bisa terbuka dan tertutup secara otomatis.

Bila ada makanan atau minuman masuk, katup epiglotis akan menutup laring. Sehingga makanan masuk ke kerongkongan, bukan ke jalan udara. Jika katup ini terlambat menutup, kita bisa tersedak. Artinya, ada makanan yang masuk ke saluran udara. Biasanya tubuh akan langsung terbatuk supaya makanan yang salah jalan itu bisa keluar lagi.

Saat tersedak, tenggorokan kita juga terkadang terasa sakit. Bisa kita bayangkan bila fungsi tenggorokan kita terganggu atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Tentu sangat mungkin bila makanan yang kita konsumsi malah masuk ke saluran udara dilanjutkan ke sistem pernapasan hingga ke paru-paru. Lantas seperti apa jadinya.

Hal yang sama bila udara salah masuk ke sistem pencernaan hingga ke lambung. Kita tidak akan kenyang meski makan berulang kali. Dan sampai disini saja bila fungsi tersebut tidak berjalan sudah menjadi masalah besar. Sistem pernapasan dan pencernaan kita menjadi terganggu hanya karena salah lobang masuk.

Mungkin kita tidak tahu sistem pendeteksi yang dimiliki oleh tenggorokan sehingga bisa bekerja layaknya mesin canggih untuk membedakan sesuatu yang masuk kedalamnya. Namun dari mengetahui dari fungsinya saja kita sudah bisa berdecak kagum betapa luar biasa rahasia penciptaan manusia oleh Yang Kuasa.

Pipa ini akan sibuk bekerja tanpa kenal waktu sebab selain makan, kita juga bernapas setiap saat. Maka patut bersyukur bila kita memiliki tenggorokan yang sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Tidak sampai disini, kerongkongan itu dikenal juga dengan istilah esofagus. Kerongkongan ini bentuknya seperti pipa. Pada orang dewasa, panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan ini punya gerak yang namanya gerak peristaltik. Gerakan ini berfungsi untuk mengantarkan makanan sampai ke lambung secara perlahan dan otomatis.

Kekebalan tubuh

Di tenggorokan itu juga ada organ tubuh, yang bisa membantu menjaga kekebalan tubuh. Yaitu dengan adanya tonsil dan adenoid. Kedua organ kecil ini sangat membantu kekebalan tubuh kita, terutama saat kita masih anak-anak.

Tonsil itu dikenal juga dengan sebutan amandel. Letaknya, ada di belakang rongga mulut bagian kiri dan kanan. Kalau adenoid berlokasi di belakang hidung.

Tonsil dan adenoid ini gunanya untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga bisa mengurangi kemungkinan infeksi virus dalam tubuh kita. [Luk]