Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Terlalu Berharap Semua Orang Sempurna? Mungkin Anda Mengidap OCD

Redaksi
×

Terlalu Berharap Semua Orang Sempurna? Mungkin Anda Mengidap OCD

Sebarkan artikel ini

Bisa jadi Anda seorang perfeksionis! Tapi nanti dulu, atau barangkali mengidap OCD. Dalam ilmu kejiwaan, bagian dari gangguan perilaku,  obsessive-compulsive atau OCD.

BARISAN.CO – Pernahkah Anda mengalami situasi, atau sering berada pada situasi berharap orang-orang di sekitar Anda perfect’. Setiap pekerjaan di kantor dapat terselesaikan sesuai deadline dan target, setiap orang harus tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin.

Anda menginginkan standar yang tinggi dalam pencapaian, padahal kita hidup bersama, bekerja dengan orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda, kemampuan kognitif yang berbeda, serta  karakter yang tidak sama.

Bisa jadi Anda seorang perfeksionis! Tapi nanti dulu. Dalam terminologi ilmu penyakit kejiwaan, itu banyak disebut sebagai bagian dari gangguan perilaku,  obsessive-compulsive disorder (Ganguan obsesif–kompulsif) atau OCD.

Gangguan obsesif – kompulsif merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu (lebih dari satu jam perhari) dan dapat menyebabkan penderitaan (distress). Obsesi adalah ketekunan yang patologis dari suatu pikiran atau perasaan yang tidak dapat ditentang yang tidak dapat dihilangkan dari kesadaran oleh usaha logika, yang disertai dengan kecemasan.

Sedangkan kompulsi adalah kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan menyebabkan kecemasan.

Seseorang yang mengidap OCD berusaha mempertahankan kontrol penuh atas segala hal di sekitarnya. Agak berbeda dengan perilaku tertib atau perhatian terhadap kerapian, OCD menunjukkan ketidakfleksibelan dalam pekerjaan.

Ketidakfleksibelan juga dapat berdampak pada bidang moralitas, etika dan nilai, memaksa diri mereka sendiri dan orang lain untuk mengikuti prinsip-prinsip moral yang sangat kaku.

Di rumah, di kantor, individu dengan OCD tidak menyadari bahwa teman kerja tidak nyaman, rasa kepecayaan akan kemampuan setiap individu tidak ada. Hal itu justru mendorong situasi tidak produktif dan mengancam kestabilan teamwork.

Mengidap OCD, penyebab munculnya

Secara teoritis, obsesi adalah stimulus yang terkondisi. Sebuah stimulus yang relatif netral diasosiasikan dengan rasa takut atau cemas melalui proses pengkondisian responden yaitu dengan dihubungkan dengan peristiwa–peristiwa yang menimbulkan rasa cemas atau tidak nyaman.

Kompulsi terjadi dengan cara yang berbeda. Ketika seseorang menyadari bahwa perbuatan tertentu dapat mengurangi kecemasan akibat obsesif, orang tersebut mengembangkan suatu strategi penghindaran aktif dalam bentuk kompulsi atau ritual untuk mengendalikan kecemasan tersebut. Secara perlahan, karena efikasinya dalam mengurangi kecemasan, strategi penghindaran ini menjadi suatu pola tetap dalam kompulsi.