BARISAN.CO – Acapkali dalam percintaan atau kisah asmara ada yang menyatakan bahwa kedipan seorang wanita mampu membuat laki-laki terpana. Bahkan kedipan mata tersebut ada yang mengistilahkan ketika wanita mengedipkan mata bisa mematikan. Arti terpana dan mematikan yang dimaksud adalah membuat lelaki luluh hatinya. Lantas benarkan bahwa mata mampu membunuh kuman?
Jika menilik kekuatan super hero, misal Superman menggunakan matanya untuk mensorot kekuatannya pada lawan maka lawan seketika dapat terkalahkan. Hal ini menunjukkan bahwa mata memiliki kekuatan tersendiri. Apakah memang demikian? Sebenarnya mata memang memiliki kekuatan untuk membunuh kuman.
Ilmuwan University of California di Berkeley menemukan mata dapat mengarah pada pembuatan obat antimikroba baru dan murah. Hasil riset mereka menunjukkan protein dalam mata dapat membantu menjauhkan bakteri patogen. Tim ilmuwan mata menemukan bahwa ada bagian kecil protein keratin dalam mata yang memainkan peran kunci dalam mengusir bakteri.
Peneliti menggunakan versi sintetis dari fragmen keratin tersebut untuk menguji beragam bakteri patogen. Molekul sintetis itu efektif membunuh bakteri penyebab penyakit pemakan daging dan radang tenggorokan (Streptococcus pyogenes), diare (Escherichia coli), infeksi staph (Staphylococcus aureus), dan infeksi cystic fibrosis paru-paru (Pseudomonas aeruginosa).
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation edisi Oktober ini dapat mengungkap sumber senjata baru dalam memerangi bakteri penyebab penyakit. Fragmen keratin ini relatif mudah dibuat sehingga berpotensi sebagai obat murah.
“Hal menarik, keratin ini sudah ada dalam tubuh kita, sehingga pasti tidak beracun dan bersifat biocompatible,” kata peneliti utama studi itu, Suzanne Fleiszig, dosen mikrobiologi dan penyakit menular di School of Optometry UC Berkeley.
“Molekul antimikroba alami yang diidentifikasi dalam riset sebelumnya ternyata toksik atau mudah dinonaktifkan oleh konsentrasi garam dalam tubuh kita.”
Protein kecil yang ditemukan tim ilmuwan ini adalah turunan dari cytokeratin 6A, salah satu protein filamen yang saling berhubungan membentuk jejaring di seluruh sitoplasma sel epitel.
“Dulu kami menduga cytokeratin hanyalah protein struktural, tapi studi kami memperlihatkan bahwa fragmen keratin ini juga memiliki kemampuan memerangi mikroba,” kata Connie Tam, anggota tim peneliti.
“Cytokeratin6 A dapat ditemukan dalam sel epitel kornea manusia, begitu pula di kulit, rambut, dan kuku. Ini adalah area tubuh yang terus-menerus terpapar mikroba, sehingga masuk akal bila mereka menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh.”
Riset tentang cytokeratin 6A di laboratorium Fleiszig berawal ketika tim peneliti berupaya memecahkan misteri daya tahan mata terhadap infeksi yang luar biasa. Mereka menemukan bahwa tidak ada bakteri yang hidup di permukaan mata, berbeda dengan permukaan tubuh lainnya. Dalam eksperimen kultur di laboratorium, terbukti jaringan kornea mampu menyapu bersih bakteri patogen.
“Sangat sulit menginfeksi kornea dari mata yang sehat,” kata Fleiszig.
“Kami bahkan menggunakan kertas tisu untuk merusak sel permukaan mata dan mengolesnya dengan bakteri, namun tetap menemui kesulitan memasukkan bakteri ke dalam kornea.”
Semoga dalam penelitian itu berlanjut pada penemuan obat yang murah dan bisa digunakan oleh manusia. (Luk)