Scroll untuk baca artikel
Blog

Teror Hantu Tanpa Kepala

Redaksi
×

Teror Hantu Tanpa Kepala

Sebarkan artikel ini

“Apa, hantu Jimin?” tanya Pak Tarso.

Seketika tanpa dinyana kedua orang itu, hantu tanpa kepala kembali memperlihatkan diri di hadapan mereka.

Dan kembali Mas Karto berteriak ketakutan berlari ke belakang Pak Tarso.

Dengan penuh keberanian, Pak Tarso mengamati tubuh hantu tanpa kepala itu sambil memanjatkan doa perlindungan.

“Hai, hantu sialan! Apa maumu menakut-nakuti semua warga di sini. Siapa sebenarnya kamu!?” bentak Pak Tarso.

Seketika hantu tanpa kepala itu berubah bentuk utuh menjadi sesosok wujud Jimin si korban pembunuhan yang juga teman Pak Tarso.

Dengan wajah penuh darah dan memelas, hantu Jimin menangis seraya bercerita,

“Saya Jimin, Mas Tarso. Saya minta tolong untuk diambilkan kepala saya terjepit di balik batu yang dibuang Rini dan Rudy simpanannya di sungai sana. Tolonglah Tarso, saya memohon, satukan kembali raga saya” kata hantu itu sedih.

Mayat Jimin yang terbunuh itu dikubur tanpa kepala. Mayat tersebut ditemukan di kamar rumah korban. Sedangkan kepalanya terpisah hilang tak ditemukan. Padahal Polisi dibantu warga telah mencarinya lama.

“Kamu tho, Jimin! Hmmm … baiklah kalau begitu. Tapi ada syaratnya, kamu tidak boleh menakuti warga kampung. Dan kembalilah kamu nanti ke alammu!” ujar Pak Tarso.

Dengan mengangguk, hantu Jimin menghilang dari hadapan Pak Tarso dan Mas Karto.

Esoknya, kabar cerita itu tersebar ke penjuru warga kampung. Dan dibantu sebagian warga yang mengenal sungai itu, Pak Tarso memimpin pencarian kepala almarhum Jimin sesuai yang diceritakan.

Tak berapa lama kepala Jimin yang terpisah dari anggota badannya ditemukan telah berupa tengkorak manusia. Tak ayal lagi tepat sesuai informasi yang diberikan oleh si hantu itu.

Dengan dipimpin Ustad Karim, kepala Jimin disatukan lagi ke tubuh almarhum setelah dilakukan pembongkaran makam.

Sejak saat itulah sesuai janji arwah Jimin kepada Pak Tarso. Hantu tanpa kepala itu telah lenyap tak memperlihatkan diri lagi.

Dan para warga pun telah tenang serta lega. Selega almarhum Jimin yang tersatukan lagi raganya bersama tertangkapnya Rini dan Rudy sebagai pelaku pembunuhnya.

agung wibowo

Agung Wibowo; Penyair tinggal di Semarang, menulis puisi dan cerpen. Buku kumpulan puisi tunggalnya berjudul “Jalan Cinta.”