Scroll untuk baca artikel
Blog

Tersesat – Puisi Eko Tunas

Redaksi
×

Tersesat – Puisi Eko Tunas

Sebarkan artikel ini

TERSESAT 1

Aku tersesat dalam kenangan
Ada orang-orang
Aku mengenal mereka
Tapi mereka tak melihatku
Ada rumah bambu
Dan gang menuju kraton

Aku berjalan di gang itu
Bertemu kekasihku
Tapi doi tak melihatku
Aku menyapanya, halo
Dia menjawab, “halo…”
Tapi jebul dia lagi menelpon

Aku terus berjalan
Sampailah di alun-alun
Tapi alun-alun sudah berubah
Menjadi taman air mancur
Dan kekasihku lagi mandi
Sambil bermain ponsel

Halo, sapaku
“Halo, air,” jawabnya
O, aku tak ada, alun-alun tak ada…

TERSESAT 2

Aku tersesat dalam buku
Menjadi titik
Setiap kalimat ada aku
Huruf-huruf menyapaku
Seperti kekasih cari titik
Aku tak bisa menghindar

Bagaimana pula
Kalau aku menjadi koma
Bisakah titik bertemu koma
Tentu tidak bisa
Kata bisa cemburu
Tapi kan ada titik koma

Baiklah aku menjadi kata
Kata apa yang cocok
Satu kata saja
Kepenginnya sih kata cinta
Tapi kata putus mengikuti
Aduh bagaimana ini

Asal jangan seperti kawanku
Tidak pernah bercinta
Tapi kerap patah hati…

TERSESAT 3

Aku tersesat di langit
Pas malam Minggu
Aku menjelma bulan
Purnama, lagi
Moga kekasihku melihatku
Oh, ada berapa pacarku ya

Tapi di mana mereka
Apa sedang di mall
Atau di hotel bintang lima
Atau di dalam bioskop
Atau di dalam pesawat
Tentu tak melihatku

Baiklah
Aku intip jendela kamarnya
Apa doi lagi ganti baju
Atau lagi baca buku puisiku
Atau lagi nonton drakor
Hei, lihat aku dong…

Ternyata
Semua pacarku tak melihatku
Sebab mereka sibuk main ponsel.

Semarang 26 September 2021