BARISAN.CO – Beberapa orang berupaya menutupi kebenaran. Bukan bermaksud mencelakakan orang lain, namun untuk melindungi mereka. Tindakan ini disebut white lie atau kebohongan putih.
Jika Anda menyaksikan drama Korea The Devil Judge yang diperankan oleh Ji Sung (Kang Yo-han), terlihat jika Yo-han melakukan kebohongan putih kepada keponakannya, Jeon Chae-eun (Elijah).
Beberapa orang menganggap Yo-han sebagai penyebab kebakaran gereja yang membuat kakak dan iparnya meninggal dunia. Akibatnya banyak orang yang membencinya, termasuk keponakannya sendiri. Meski begitu Yo-han tak pernah membuka mulutnya untuk memberitahu hal yang sebenarnya.
Di episode terakhir, muncul bukti video yang menunjukkan Yo-han tidah pernah bersalah. Tapi Yo-han tetap menyimpan kebenaran itu rapat-rapat. Sebab, pelaku kebakaran gereja yang sesungguhnya adalah Elijah, bukan Yo-han. Memberi tahu hal yang sebenarnya justru akan melakui hati Elijah.
Dikutip dari Psychology Today, kebohongan putih dilakukan secara sengaja dan tidak berbahaya. Tindakan ini umumnya dilakukan dengan tujuan baik, misalnya menjaga perasaan seseorang.
Pendapat yang sama disampaikan psikolog asal Fairfield County, Barbara Greenberg bahwa semua manusia memiliki empati. Terkadang mereka perlu berbohong kecil untuk melindungi orang lain dari rasa sakit hati.
“Terkadang kejujuran justru tidak memberi manfaat,” kata Barbara.
Seperti kebohongan putih yang dilakukan Yo-han. Sikapnya menyakiti dirinya sendiri, tapi ini adalah cara dirinya melindungi keponakannya, Elijah. Meski banyak orang yang mencurigai Yo-han sebagai pembunuh yang ingin menguasai harta dari kakaknya, Yo-han menerimanya dengan lapang dada.
Ada kalanya ingatan tentang kebakaran itu terlintas di kepalanya. Yo-han berupaya sekuat tenaga menutupinya, meskipun dia sendiri harus terluka. Tak peduli seberapa banyak kesakitan yang ia hadapi, Yo-han akan berupaya terbaik untuk Elijah.
Ia selalu menunjukkan cintah kasihnya kepada Elijah dengan sepenuh hati. Sikapnya ini menjadi bukti, meski dirinya adalah hakim yang ditakuti, Yo-han tetaplah manusia, bukan “iblis” seperti yang sering dikatakan orang – orang tentangnya. [ysn]