Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta warganya tidak abai kesehatan jiwa. Anies menyebut kesehatan jiwa tak kalah pentingnya dari kesehatan fisik.
BARISAN.CO – Kesehatan mental memengaruhi kehidupan dalam berbagai aspek dan kesejahteraan secara menyeluruh di setiap tahapan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kesehatan mental penting guna mengatasi tekanan hidup, fisik menjadi lebih sehat, memiliki hubungan yang baik, berkontribusi pada masyarakat, produktif bekerja, dan menyadari potensi. Kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Mental yang sakit dapat meningkatkan risiko stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Penting juga untuk membicarakannya kepada orang lain. Stigma menimbulkan rasa malu yang pada akhirnya melahirkan perilaku destruktif dan kemerosotan diri. Stigma ini terjadi ketika orang-orang tidak berbicara tentang pentingnya kesehatan mental.
Kurangnya pengobatan menyebabkan keputusasaan dan kesedihan, merasa bersalah, tidak berharga, cemas, takut, hingga hilang kendali. Saat itu, menyakiti diri sendiri mungkin saja terjadi. Pola destruktif seperti penggunaan narkoba dan alkohol serta ide bunuh diri menjadi hasil akhir.
Seperti yang terjadi pada akhir bulan lalu, seorang perempuan hendak bunuh diri di jalan layang Jembatan Dua, Jakarta Barat. Beruntung, seorang supir bus bernama Khaerun dapat menyelamatkannya.
Di Jakarta, mengutip Akurat.co, Gubernur Anies Rasyid Baswedan meminta warganya untuk tidak mengabaikan kesehatan jiwa. Anies menyebut kesehatan jiwa tak kalah pentingnya dari kesehatan fisik.
“Jika teman-teman mengalami masalah kesehatan jiwa lainnya, jangan ragu untuk menghubungi dan meminta bantuan pihak terkait,” kata Anies.
Anies menyarankan agar warga Jakarta menggunakan layanan psikolog gratis yang tersedia dari Dinas Kesehatan Jakarta. Layanan ini tersebar di 23 puskesmas Jakarta dan gratis bagi peserta BPJS.
Selain itu, Anies menambahkan dapat berkonsultasi secara online melalui laman Sahabat Jiwa. Bukan hanya Dinkes DKI, Anies menyebut warga juga dapat berkonsultasi melalui Yayasan Pulih: (021) 78842580, hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 96969293.
Langkah tanggap Pemprov DKI Jakarta ini bisa awal yang baik agar stigma tentang kesehatan mental dapat dihapuskan. Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mentalnya juga diharapkan mendorong mereka untuk berani bersuara tentang masalah kesehatan mentalnya. [dmr]