Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Timbul Tenggelamnya Isu Penurunan Muka Tanah di Jakarta

Redaksi
×

Timbul Tenggelamnya Isu Penurunan Muka Tanah di Jakarta

Sebarkan artikel ini

Sejauh ini, menurut Yanto, yang terjadi adalah negara-negara yang berkembang termasuk Indonesia kalau soal lingkungan cenderung diabaikan karena secara ekonomi dianggap sebagai beban biaya.

“Misalnya, Jakarta kalau mau mengurangi laju penurunan tanah itu harus mengurangi laju eksploitasi air tanah, tetapi apa itu sesuatu yang bisa dilakukan? Bisa, tetapi belum tentu mudah dilakukan karena ada banyak faktornya,” jelasnya.

Mungkin pemerintah bisa melarang warga tidak boleh mengambil air tanah, tapi Yanto menilai, itu akan menimbulkan pertanyaan, yakni dari mana sumber airnya.

“Jadinya, untuk sementara boleh ambil air tanah dengan catatan tertentu. Tapi, banyak juga kasus, meski sudah ada aturannya itu law enforcement-nya masih lemah,” ungkapnya.

Dia kemudian mengambil contoh sumur resapan.

“Hampir semua daerah mewajibkan orang untuk membangun sumur resapan, cek aja entah Perda atau Pergub. Tetapi, apakah itu ditegakkan? Kayaknya, ga,” jelasnya.

Sehingga, Yanto menyimpulkan, karena lingkungan masih dianggap beban membuat isu yang urgent sekali pun akan menjadi rumit.