Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Tips Hadapi Flexing Pamer Harta Ala Prof Rhenald Kasali

Redaksi
×

Tips Hadapi Flexing Pamer Harta Ala Prof Rhenald Kasali

Sebarkan artikel ini

Ramainya fenomena flexing belakangan ini perlu diwaspadai. Muncul dugaan beberapa adalah afiliator platform judi berkedok trading. Orang yang di-endors oleh platform judi, tentu untuk menjadi pengiklan agar menggaet banyak member.

BARISAN.CO – Fenomena flexing atau orang yang suka pamer harta atau semakin menjamur belakangan ini, apalagi di media sosial maupun semakin marak.

Fenomena ini begitu mudah di temui di YouTube, Instagram, sampai Tiktok. Dengan dandanan mereka serba glamor, mengenakan outfit atau pakaian yang serba mahal, sampai menghambur-hamburkan harta. Juga dengan usia yang rerata masih belia. Hingga muncul julukan ‘Sultan’ dan ‘Crazy Rich’ bagi orang yang pamer harta tersebut.

Namun, yang perlu dimewaspadai, muncul dugaan beberapa adalah afiliator platform judi berkedok trading. Orang yang di-endors oleh platform judi, tentu untuk menjadi pengiklan agar menggaet banyak member.

Nah, lalu bagimana sih menghindari jeratan pemamer harta di medsos ini? Mengutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, saat bercengkrama dengan Prof. Rhenald Kasali (1/2/2022).

Berikut ini tips dari Prof. Renald Kasali untuk para generasi muda menyikapinya:

Jangan Mudah Stres

Jangan mudah setres dan kaget mendapati pemamer kekayaan, apalagi jika melihat realitas diri sendiri yang masih kurang dari keadaan mereka yang bergelimang harta. Seringkali seseorang mengukur orang lain dengan kantongnya.

“Kok saya masih begini ya?, kok dia umur segitu sudah bisa beli itu ya?. Dan itu yang menuntut dirinya untuk bisa, hal itu yang akan merusak diri sendiri” Ujar Rhenald.

“Jadi, tidak ada yang bisa didapat dengan instan, tidak ada yang bisa didapat dengan cepat, semua ada prosesnya”. Imbuh Rhenald.

Taati Aturan dan Hukum Berlaku

Kesuksesan yang tidak melalui proses, tentu rentan melanggar hukum. Maka, siapapun dengan mudahnya mendapatkan harta secara instan, masyarakat patut menaruh curiga bukan malah mengikuti jejaknya.

“Banyak sekali uang-uang yang datang dari hal yang tidak sah, pernah ada anak muda yang tiba-tiba bisa beli real estate, dari titipan uang dari si A si B si C, ternyata money laundry, dan akhirnya dia yang tampil”. Ungkap Rhenald

Sementara itu, Rhenald juga memberikan tanggapan kepada para pemamer kekayaan supaya bisa lebih bijak. Karena dampak yang timbul akan lebih besar, juga mempengaruhi masyarakat, hingga mengakibatkan kerugian-kerugian. Apalagi dampak pandemi masih berlanjut dan ekonomi pun belum pulih.

“Para pelaku flexing tolong tau diri jugalah, masyarakat kita saat ini dalam kondisi lapar. Kita juga harus empati terhadap orang lain, itu (memamerkan kekayaan) sama halnya menyakiti orang lain”, imbuh Rhenald. [rif]