Trauma salah satu faktor membuat anak mengalami kecemasan atau depresi. Ada beberapa tips untuk mengatasi anak cemas yang dapat Anda lakukan.
BARISAN.CO – Cemas adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu, misalnya kehilangan sesuatu, melakukan kesalahan yang takut diketahui orang lain, merasa malu atau dipermalukan, saat sebelum wawancara kerja, menghadapi tes atau ujian, saat harus mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.
Rasa cemas juga bisa menerpa anak-anak, karena pada dasarnya, kecemasan adalah normal, adaptif, dan penting untuk kelangsungan hidup kita. Ini adalah sifat evolusioner yang dirancang untuk menimbulkan respons stres “lawan-atau-lari“, bagian dari fungsi otak reptil dalam diri manusia.
Untuk membantu merespons dengan cepat situasi berbahaya. Misalnya, ketika seorang anak sedang berjalan pulang dari sekolah dan seekor anjing yang agresif dan bebas melompat ke arahnya, respons stres alaminya memungkinkan dia untuk merespons dengan cepat untuk menghindari bahaya.
Kecemasan bisa membuat anak menjadi agresif. Ketika anak-anak merasa kesal atau terancam dan tidak tahu bagaimana menanganinya, respons ‘otak reptil’ adalah jalan terdekat yang bisa mereka tempuh. Sikap impulsif dan tempramental biasanya mendorong untuk melawan, memukul, berteriak dan meronta.
Melempar barang, mendorong meja, membully saudara atau temannya yang lebih kecil juga bisa dikatakan indikasi adanya rasa cemas karena depresi.
Penyebab dan Mengatasi Anak Cemas
Bagaimana mengetahui bahwa anak Anda mengalami masalah kecemasan?
Berikut adalah beberapa perilaku umum yang menunjukkan kapan kecemasan harus mengkhawatirkan:
- Ketika anak Anda lebih suka menghindari aktivitas tanpa alasan yang jelas.
- Saat anak Anda mulai bolos sekolah, seringkali dengan mengatakan bahwa mereka sakit perut atau sakit kepala.
- Ketika Anda melihat masalah perilaku (misalnya, “meltdown”, “tantrum”) terutama pada anak kecil, terutama ketika muncul secara tiba-tiba.
- Ketika anak mengalami kesulitan berkonsentrasi dan/atau perubahan tidur, energi, nafsu makan , dan suasana hati.
- Ketika muncul gejala fisik. Kecemasan sering terjadi bersamaan dengan dan meniru gejala fisik (gastritis, sakit perut, mual, refluks asam, peningkatan denyut jantung).
Faktor yang menimbulkan kecemasan
Para ahli kesehatan mental dan penyakit psikis secara spesifik tidak menyebutkan penyebab utama mengapa anak-anak mengalami kecemasan atau depresi, selain faktor eksternal yang ia dapati atau bentuk respons diri terhadap kejadian.
Trauma diketahui juga sebagai salah satu faktor yang umum membuat anak mengalami kecemasan atau depresi, ketika anak stres, ketika mereka dianiaya, ketika mereka diintimidasi atau ditolak oleh anak-anak lain, atau ketika orang tua mereka sendiri yang mengalami kecemasan atau depresi.
Anak-anak yang mengalami peristiwa traumatis atau stres (misalnya, kecelakaan mobil, kematian orang yang dicintai, pelecehan / pengabaian, rawat inap) dapat mengalami gangguan kecemasan.
Selain itu, karakteristik individu seperti temperamen, pemalu atau kecenderungan perfeksionis juga dapat dikaitkan dengan kondisi kecemasan.
Bagaimana mengatasi kecemasan anak?
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika Anda memiliki situasi atau masalah yang membuat anak Anda cemas. Berikut ini tips mengatasi anak cemas :
- Berusaha selalu ada di dekat mereka setelah Anda melihat bahwa sikap anak semakin berubah karena kecemasan yang dialami menyebabkan gejala-gejala fisik sebagaimana yang disebutkan di atas.
- Berkomunikasi tentang perasaannya dan mendukung apa yang menjadi harapannya. Beberapa anak mungkin sulit menyampaikan semua hal yang mereka pikirkan. Dengan mendengarkan setiap kalimat dan menanggapi dengan komunikasi positif, tingkat kecemasan akan menurun.
- Dalam permasalahan sekolah, tugas yang belum dikerjakan, tekanan dari teman sebaya, sebagai orangtua kita bisa mewakili guru dalam bentuk memfasilitas apa yang bisa anak lakukan agar ia bisa mengatasi masalahnya tanpa mengambil alih tanggungjawabnya.
- Berikan waktu untuk anak istirahat dan makanan yang proporsional guna menghindari dampak buruk akibat stres. Beberapa anak sulit menemukan selera makannya saat mengalami stres akibat rasa cemas.
- Jika diperlukan, lakukan membagi hal-hal menjadi tugas-tugas kecil atau langkah-langkah. Misalnya, Anda sebagai Ibu menemani anak berbicara dan membuat perasaannya lebih nyaman karena diperhatikan. Sebagai Ayah mencoba mendorong anak merasa aman dan tidak perlu khawatir ada gangguan dari luar selama ia mau bercerita terus terang.
- Gunakan self-talk yang positif. Misalnya, ‘Saya bisa menangani ini. Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya’, atau ‘Tidak apa-apa jika saya melakukan ini secara berbeda dari cara orang tua lain melakukannya. Cara ini berhasil untuk saya’.
Anda juga sebagai orangtua dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mengatasi kecemasan secara lebih umum :
- Bicaralah dengan seseorang tentang perasaan Anda – pasangan Anda, anggota keluarga, atau teman terpercaya.
- Bergabunglah dengan kelompok atau komunitas orang tua (komunitas oarenting) atau kelompok bermain setempat untuk terhubung dengan orang tua lain yang mungkin berada dalam situasi yang sama dan dapat berbagi saran dari pengalaman mereka sendiri.
- Buat buku harian atau jurnal untuk mencatat perasaan Anda. Anda mungkin dapat melihat pola dalam hal-hal yang membuat Anda kesal.
- Cobalah latihan pernapasan, relaksasi otot atau mindfulness.
- Lakukan beberapa aktivitas fisik secara teratur dan makan makanan sehat. Menjadi bugar dan sehat baik untuk kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
———-
Referensi bacaan:
https://childmind.org/article/classroom-anxiety-in-children/