BARISAN.CO – Self reward menjadi istilah yang tak asing bagi pekerja, secara makna Self Reward berarti apresiasi terhadap diri sendiri, atas hasil upaya dari kerja keras.
Biasanya para pekerja memaknai self reward dengan berfoya-foya, hingga berbelanja produk yang mewah. Bahkan sebenarnya produk yang tidak begitu penting. Sehingga, hal ini menjadikan self reward beban di kemudian hari.
Apalagi bagi pekerja bergaji minim, atau setara UMR. Seharusnya self reward tak dianggarkan sebagai beban pengeluaran yang tinggi.
Sebenarnya, ketika mengulik lebih makna self reward, tanpa uang pun bisa melakukannya dengan penuh kegembiraan dan melepaskan kepenatan, dari hingar bingar rutinitas bekerja.
Berikut ini adalah langkah-langkah tepat agar self reward yang sehat bagi keuangan dan menguntungkan,
1. Tetapkan budget khusus
Menetapkan budget khusus, akan menahan diri dari berbagai godaan. Entah godaan untuk berbelanja atau bahkan berjalan-jalan. Menurut para ahli keuangan, self reward yang sehat yaitu maksimal 10% dari total pendapatan setiap bulannya. Sementara itu, dengan menyisihkan setiap bulan 10% total pendapatan, sesekali sangat bisa menikmati berbagai keinginan.
2. Hindari sifat gengsi berlebih
Sifat gengsi di dunia pekerja, sudah tak asing lagi. Bahkan gaji yang naik hanya beberapa persen saja, seolah diikuti dengan naiknya pengeluaran yang tak seimbang.Contoh nya, mengejar trend smartphone, fashion, dan barang-barang yang branded.Sifat seperti inilah yang harus dihilangkan.
3. Memilih Self Reward yang tak harus keluar uang
Sangat banyak berbagai aktifitas yang menyenangkan dan menenangkan, yang semestinya tidak harus mengeluarkan uang untuk menikmatinya.Sebagai contoh dengan membaca buku yang bersifat inspiratif, berolahraga, hingga bersilaturahmi.
4. Menempatkan skala prioritas pengeluaran hanya untuk kebutuhan pokok
Menempatkan keperluan untuk kebutuhan pokok mestinya menjadi pilihan yang konsisten, dengan menahan diri dari godaan perkembangan trend fashion dan trend gadget.
5. Memilih waktu senggang untuk belajar investasi
Kata “belajar” mungkin merujuk kepada hal yang membosankan. Namun, ketika belajarnya untuk mendapatkan pundi-pundi lebih haruslah dipelajari. Mempelajari investasi di era digital saat ini menjadi hal yang tak sulit. Selain itu memahami investasi dengan segala jenisnya, akan memacu diri untuk berinvestasi karena akan tahu banyak kelebihannya.
Apalagi produk investasi saat ini semakin berkembang, ada jenis peer to peer, reksadana, saham, hingga obligasi. [rif]