Scroll untuk baca artikel
Blog

Transparansi BPJS? Bicara Untung Rugi Jika untuk Rakyat

Redaksi
×

Transparansi BPJS? Bicara Untung Rugi Jika untuk Rakyat

Sebarkan artikel ini

Lantas kini berbalik mengabaikan beberapa pelayanan dengan klaim memberatkan. Pasien dengan penyakit beratpun termasuk pembayar premi BPJS, lantas hak mereka dihilangkan begitu saja? Padahal Rasulullah bersabda:

Pemimpin adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus” (HR al-Bukhari).

Maka makna dari hadis diatas adalah bahwa salah satu tanggung jawab pemimpin adalah menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan bagi rakyatnya secara cuma-cuma.

“Sebagai kepala negara, Nabi Muhammad saw. pun menyediakan dokter gratis untuk mengobati Ubay. Ketika Nabi saw. mendapatkan hadiah seorang dokter dari Muqauqis, Raja Mesir, beliau menjadikan dokter itu sebagai dokter umum bagi masyarakat” (HR Muslim).

Saat menjadi khalifah, Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. juga menyediakan dokter gratis untuk mengobati Aslam” (HR al-Hakim).

Maka menjadi asas jika penyelenggaraan kesehatan oleh negara tak boleh sekedar punya fasilitas kesehatan yang baik. Namun juga tenaga kesehatan yang mahir, obat-obatan, laboratorium penelitian, teknologi dan inovasi terbarukan harus juga masuk dalam penjaminan negara, bukan diwakilkan atau diserahkan kepada pihak ketiga. Apalagi hingga dibuat sistem asuransi dengan kewajiban membayar premi . Yang terjadi rakyat kembali tak diuntungkan.

Seharusnya Rasulullah sajalah yang menjadi suri tauladan dalam seluruh aspek kehidupan kita sebab, fakta ini nyata tertoreh dengan tinta emas sepanjang sejarah kehidupan manusia. Kaum Muslim ada dibawah aturan syariat selama 1400 tahun bukan waktu yang sebentar untuk kemudian diklaim Islam tak sesuai zaman. Wallahu a’ lam bish showab.