Scroll untuk baca artikel
Video

Protokol Spiritual dan Kebudayaan Negeri Nusantara

Redaksi
×

Protokol Spiritual dan Kebudayaan Negeri Nusantara

Sebarkan artikel ini

PROTOKOL KESEHATAN NEGERI NUSANTARA

Khutbah Virtual
PROTOKOL SPIRITUAL DAN KEBUDAYAAN LESBUMI NU
Ketua LESBUMI PWNU JATENG

Assalamualaikum Wr Wb

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau!” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kaliah ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk terkuat di muka bumi. Ia adalah sang khalifah, sang pemimpin. Hak kepemimpinannya adalah atas segala makhluk lain; mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil; yang kasat mata maupun yang tak kasat mata. Dengan demikian, pun virus seharusnya berada di bawah kendali manusia, di bawah kepemimpinannya.

Hiruplah udara tanpa penghalang apapun. Sadarilah kehadiran energi ilahiah di dalam udara, ingatlah bahwa hidung sudah dirancang memiliki filter penyaringan terhadap virus yang tak selaras, mulut memiliki liur patogen yang mampu menetralisir virus, dan tubuh juga memiliki sistem antibodi yang sedemikian canggih.

Pergunakan masker tanpa rasa panik. Masker hanya digunakan untuk membantu, bukan alat pokok. Masker dipakai jika terjadi ketidakselarasan antara diri kita dengan udara dan semesta. Masker dipergunakan pada tingkatan polusi udara yang sangat tinggi, debu vulkanik atau debu kapur, di tempat menjijikan, di area berbahaya polutan, atau di ruang medis yang berstandar memang wajib pakai masker.

Berbahagialah selalu. Sebagaimana pesan Sayidina Ali bin Abi Thalib: “abaikan rasa sakit itu atau engkau tidak pernah merasakan bahagia“.

Dalam keadaan apapun bersukacitalah. Biarkan kesukacitaan itu terpancarkan melalui wajah yang berbinar dan bercahaya. Terkait dengan ini pastikan segala sakit luka batin sirna, juga lebur jejak dosa, lebur segala energi yang tak selaras, serta sirna juga segala ketakutan dan kepanikan yang ilusif. Pastikan kelenjar timus teraktivasi sempurna dengan jiwa yang murni.

Tetap bersilaturahmi, perbanyak bersalaman dan berpelukan. Energi yang datang dari kehangatan rahmanirrahim yang terus menyebar luas lewat bersalaman dan berpelukan, membuat kita lebih sehat.

Jalani hidup tanpa ambisi keserakahan, tanpa kecintaan duniawi (hubuddunya) yang berlebihan. Perbanyak asupan makanan dan minuman yang alamiah, jamu, tradisionil, serta konsumsilah makanan yang halal dan barokah. Ini memastikan kita sehat, bahagia, juga tetap yakin pada qada dan qadar Allah.

Kini saatnya kita kembali fitrah (kebaruan). Menyadari segala kesalahan yang telah membuat semesta menjadi tidak selaras. Menginsyafi hikmah di balik wabah pandemi. Lalu Mengambil alih kembali amanat kekhalifahan dengan sebenar-benarnya. Kita negeri nusantara adalah garda terdepan dari kekhalifahan tersebut. Berbahagialah di negeri nusantara.

Wassalamualaikum Wr Wb