Scroll untuk baca artikel
Video

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

Redaksi
×

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Tadaburan Novel Cita-Cita Titik Dua Petani ! karya Kanti W Janis berlangsung di Kaula Kopi,Pedurungan Kota Semarang, Kamis (2/2/2023).

Kegiatan ini diselenggarakan Kasatmata Creativa dan Lesbumi PWNU Jawa Tengah bersama Indonesia Writer INC, Baca Ditebet dan Perkumpulan Literasi Indonesia.

Penulis Novel Cita-Cita Titik Dua Petani !, Kanti W Janis mengatakan bahwa novel ini lahir karena kegelisahannya dengan profesi petani. Banyak orang sekolah luar negeri tetapi belum mampu mengangkat kemakmuran Negara ini.

Proses kreatif menulis novel ia alami sejak lama bahkan berhubungan langsung dengan hal-hal yang bersebrangan dengan pemerintah, misalnya berkomunikasi dengan petani Kendeng Rembang.

Selain penulis, Kanti W Janis sosok multitalenta ia juga musikus dan advokat. Sedangkan karya-karyanya seperti Amplop Merah Muda untuk Pak Pos, Frans dan Sang Balerina, dan The Other Door.

Adapun synopsis novel Cita-cita Titik Dua Petani ! ini mengisahkan sekelompok anak remaja yang kemudian tumbuh bersama hingga dewasa. Kisah persahabatan Tama, Randy, dan Menik murid SMP Nusantara di Yogyakarta.

Randy yang ingin jadi komikus, Menik ingin jadi bintang film, sementara Tama ingin menjadi Petani! Cita-cita yang tidak biasa itu menyatukan mereka, hingga tanpa terencana menjadikan mereka pendobrak sistem pendidikan otoriter.

Tidak hanya mendobrak sistem di sekolah, tapi sekaligus menghentak nilai usang dalam keluarga dan masyarakat.

Bagaimana perjuangan tiga sahabat ini mewujudkan cita-cita mereka dan menjaga persahabatan hingga dewasa? Bagaimana kisah Tama anak jenius yang hanya mau jadi petani? Bagaimana juga dengan Menik dan Randy?

Kisah persahabatan penuh makna ini tak hanya tentang drama kehidupan, tapi juga  proses menggapai cita-cita yang penuh tantangan. Bagaimana mereka yang bersahabat tumbuh bersama, saling menguatkan, saling belajar, namun juga berada dalam konflik asmara dan kesalahpahaman. Semua dinamika semakin kuat membalut arti persahabatan dan hidup mereka. [Luk]