Scroll untuk baca artikel
Terkini

BPS: 4,15 juta Orang Masih Terdampak Covid-19

Redaksi
×

BPS: 4,15 juta Orang Masih Terdampak Covid-19

Sebarkan artikel ini

Terdapat 4,15 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Pengangguran karena COVID-19 (0,24 juta orang)

BARISAN.CO – Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2022, jumlah angkatan kerja di Indonesia adalah 143,72 juta orang. Naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono dalam siaran persnya di Blitar, Senin (07/11/2022).

Namun demikian 4,15 juta orang  masih terdampak COVID-19 pada usia kerja.

“Terdapat 4,15 juta orang (1,98 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,24 juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,32 juta orang),” terang Margo Yuwono.

Sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,11 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,48 juta orang).

Dampak Pandemi COVID-19 belum sepenuhnya hilang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021.

 “Kenaikan juga terjadi pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83 persen poin. Sebanyak 143,72 juta orang, naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021. Begitu juga dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83 persen poin,” tambah Margo Yuwono

Saat ini jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 135,30 juta orang, naik sebanyak 4,25 juta orang dari Agustus 2021.

Margo Yuwono menyebutkan bahwa lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,57 juta orang).

“Hanya Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05 juta orang,” terangnya.

Lebih lanjut Margo mengatakan kondisi ketenagakerjaan Indonesia semakin membaik seiring dengan menguatnya perekonomian.

“Namun belum kembali pada kondisi sebelum pandemi Covid-19 meskipun penduduk usia kerja yang terdampak pandemi telah berkurang secara signifikan,” tutupnya. [Luk]