Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Hukum Membunuh Tikus? Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan

Redaksi
×

Hukum Membunuh Tikus? Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan

Sebarkan artikel ini

Ada lima hewan fasiq yang boleh dibunuh di luar tanah haram maupun di dalamnya: ular, gagak, tikus, anjing hitam, dan burung buas.” (HR. Muslim).

BARISAN.CO – Bagaimana hukum membunuh tikus? Diantara hewan yang diperintahkan salah satunya adalah tikus, bahkan membunuhnya akan mendapatkan pahala dan termasuknya adalah sunnah.

Terlebih musim hujan saat ini, banyak orang meninggal karena terinfeksi bakteri yang ditularkan oleh tikus.

Adapun dalil hukum membunuh tikus yakni:

خمسٌ فواسقٌ يُقتلْنَ في الحلِّ والحرمِ : الحيةُ ، والغرابُ الأبقعُ ، والفارةُ ، والكلبُ العقورُ ، والحُدَيَّا

Artinya: “Ada lima hewan fasiq yang boleh dibunuh di luar tanah haram maupun di dalamnya: ular, gagak, tikus, anjing hitam, dan burung buas.” (HR. Muslim).

Fakta menunjukkan bahwa tikus membawa bakteri yang dapat menyerang manusia dapat menyebabkan leptospirosis.

Dokter Hadi Jusuf dari Bagian Infeksi Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin mengatakan, leptospirosis disebabkan oleh kuman Leptospira dari berbagai hewan mamalia, tetapi yang paling populer berasal dari tikus.

Kuman ini awalnya menginfeksi binatang mamalia, salah satunya tikus. Tikus yang terinfeksi akan mengeluarkan air kencing yang mengandung kuman tersebut. Kuman Leptospira dari tikus kemudian bisa terbawa aliran air sungai, selokan, dan lainnya.

Kuman ini biasa masuk melalui kulit yang luka atau selaput lendir tenggorokan dan mata. Ketika berada dalam tubuh manusia, kuman akan mengebor jaringan tubuh dan menghasilkan enzim tertentu, lalu masuk ke daerah otak, jantung, hati, atau organ tubuh lainnya.

Kerusakan organ inilah yang menyulitkan dan memperparah sakit si pasien. Organ yang rusak harus diperbaiki melalui berbagai terapi.

Namun, jika cukup parah, kerusakan organ bisa menyebabkan kematian. Itu sebabnya, penyakit ini harus segera ditangani.

Jika pendeteksiannya cepat, sesungguhnya leptospirosis mudah disembuhkan dan antibiotiknya tersedia dengan harga murah.

Gejala leptospirosis antara lain demam mendadak, kulit kemerahan, dan pegal otot.

Bahkan menurut Tri Umar Dhani, S. K. H paling tidak ada tiga jenis bakteri yang bisa menularkan penyakin fatal kepada manusia, yaitu:

Pertama, adalah penyakit Pes, penyakit pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, sering dibawa oleh hewan pengerat (tikus-red) dan kutu.

Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran.

Di negara-negara Asia Tenggara kutu carrier plague (pes) adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi.

Biasanya gejala orang yang terjangkit pes akan mengalami: Demam, muntah, diare, kondisi bulu yang buruk, lidah membengkak, luka pada mulut (sariawan), dan terdapat kotoran pada mata.

Kedua, Toxoplasmosis. Dalam hal ini terdapat tiga tahap dalam patogenesis toxoplasma. Yang pertama adalah parasitemia (ditemukan toxoplasma dalam darah) yang merupakan fase akut, yaitu sekitar satu minggu pasca infeksi.

Kedua, terjadi respon imun humoral seperti IgA, IgM, IgG, dan komplemen dan juga terjadi respon imun seluler berupa makrofag dan sitokin. Tahap ketiga adalah pembentukan kista dalam sel yang sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi (aktif kembali).

Ketiga, Leptospirosis adalah bakteri dari tikus yang paling berbahaya bagi manusia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira.

Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan atau binatang. Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.