Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Ujian Sekolah dan Peran Orang Tua Dalam Proses Pendidikan

:: A. Ramdani
11 Juni 2022
dalam Edukasi
Ujian Sekolah dan Peran Orang Tua

Ilustrasi: Unsplash/Husniati Salma

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

“Learners needs endless feedback more than They need endless teaching”

Grant Wiggins

BARISAN.CO – Penilaian merupakan aspek kritis dari proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengumpulkan, menafsirkan dan menganalisis  kemampuan dan pemahaman  siswa. Kualitas pembelajaran dapat ditentukan oleh kualitas praktik penilaian di sekolah. Karena proses penilaian menujukkan bukti ketercapaian pembelajaran  siswa.

Ada banyak tujuan penilaian yang berfokus pada berbagai dimensi pengembangan pendidikan, namun tujuan penilaian yang paling dominan adalah meningkatkan pembelajaran siswa dan mengembangkan langkah-langkah akuntabilitas untuk pembelajaran di tingkat kelas dan sekolah. 

Praktik dan strategi penilaian harus mendorong berkembangnya keterkaitan teori dengan kehidupan nyata – penerapan praktik pembelajaran kontekstual.  Penilaian dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dalam pembelajaran siswa dan dengan demikian perlu diintegrasikan dalam proses belajar mengajar sehari-hari di kelas. 

Oleh karenanya praktik penilaian dalam bentuk ujian sekolah harus mendorong berkembangnya konektivitas teori dengan kehidupan nyata. 

BACAJUGA

pendidikan kritis

Menjawab Paradigma Pendidikan Kritis

2 Juli 2022
taman siswa

Pendidikan itu Bernama ‘Taman Siswa’

13 Mei 2022

Penilaian dalam bentuk Ujian Sekolah

Saat ini pemerintah – kemendikbud ristek, mengevaluasi dan melakuan perubahan yang cukup mendasar dalam proses penilaian pendidikan. Salah satu wujud perubahan itu ialah mengganti pola penilaian peserta didik yang berbasis ujian berskala nasional, dengan model penilaian kompetensi siswa dalam program Asesmen Nasional.

Pendidikan bukan lagi dipandang alat menciptakan para pekerja industri, seperti yang selama ini orientasi pendidikan adalah melahirkan anak-anak “cerdas” secara akademik. Indikatornya ialah nilai ujian bertaraf nasional -UN.  Muaranya adalah keberhasilan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, memenuhi capaian dari semangat pemenuhan wajib belajar 12 tahun.

Lalu bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan atau kesempatan melanjutkan hingga perguruan tinggi, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri sebagai pekerja buruh atau level operator.

Perubahan paradigma tentang ujian di sekolah menjadi hal yang amat penting untuk ditinjau, diveluasi dan diubah. Dengan adanya kebijakan penggantian Ujian Nasional kepada proses Asesmen Nasional, menjadi jalan baru yang membuka pikiran seluruh pegiat Pendidikan dan pemangku kepentingan memahami fungsi ujian secara esensial dalam aktifitas pendidikan dan pengajaran.

Fungsi ujian sekolah sejatinya adalah untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang kompetensi, kinerja dan perkembangan pemahaman siswa, atau untuk menentukan minat siswa untuk membuat penilaian tentang proses belajar mereka. 

Setelah menerima informasi ini, guru dapat merenungkan tingkat pencapaian setiap siswa, serta kecenderungan kelompok tertentu, untuk menyesuaikan rencana pengajaran mereka selanjutnya.

Jadi ujian bukan untuk “menghakimi peserta didik”. Ujian adalah proses untuk membantu memetakan kemampuan peserta didik dan dijadikan bahan perencanaan kegiatan belajar oleh guru, untuk memfasilitasi peserta didik mencapai capaian belajarnya dengan baik, relevan dengan kondisi dan karakteristiknya masing-masing.

Peran Orang Tua

Dengan fungsi dan tujuan ujian di sekolah berdasarkan konsep Asesmen Nasional, peran orang tua sebagai penanggungjawab utama pendidikan anak adalah menjadi pendamping sekaligus pendidik bagi mereka menjalankan proses untuk mencapai pemahaman, sebagaimana secara struktur kurikulum dan program kegiatannya dirancang oleh pihak sekolah.

Bersama orang tua, anak-anak akan mendapatkan feedback yang tiada akhir. Karena capaian pemahaman di sekolah kelak akan menjadi bekal keterampilan hidup di rumah dan di kehidupan anak-anak bersama lingkungannya.

Orang tua sebaiknya memandang bahwa ujian di sekolah adalah bagian dari tahapan yang realistis dihadapi anak dalam proses belajar. Kemudian menanamkan pemahaman itu kepada anak melalui keterampilan dan pengetahuan, serta dukungan moril dan inspirasi menjadi sosok yang optimis, berpikiran terbuka dan kritis.

Ujian yang sesungguhnya bagi anak adalah menjadi manusia yang utuh dan tumbuh berkembang sesuai zamannya. Pola pikir yang adaptif, realistik  harus ditanamkan sebagai tools utama menghadapi ujian. Baik ujian di sekolah maupun ujian dalam kehidupan nyata.

Ada tiga peran yang perlu dilakukan oleh orang tua berkenaan ujian sekolah dalam proses pendidikan:

Pertama, sebagai fasilitator

Melalui peran ini, orang tua hendaknya memberikan fasilitasi pembelajaran secara optimal. Baik fasilitas pendukung pembelajaran saat menghadapi ujian, maupun memberikan dorongan yang positif ketika akan menghadapi, saat menjalani, dan setelah selesai ujian. Dorongan itu bisa berupa penguatan materi, pemahaman materi hingga evaluasi pencapaian materi.

Kedua, sebagai kontributor

Melalui peran ini, orangtua menjadi penyedia bahan tambahan yang relevan, bahkan lebih kontekstual untuk mejembatani kegiatan ujian sekolah dengan praktik dan konteks kehidupan nyata. Artinya bahwa setiap permasalahan dalam bentuk penilaian ada hubungannya dengan permasalahan yang sesungguhnya dalam kehidupan. Setiap kompetensi yang harus dicapai melalui ujian, memiliki tujuan dan manfaat yang jelas untuk keterampilan hidup.

Ketiga, sebagai evaluator

Melalui peran ini, orangtua menjadi pendamping untuk mengevaluasi pencapaian anak selama dan setelah proses ujian. Terutama sebagai bahan masukan kepada diri anak dan pihak sekolah terkait integrasi pemahaman dan keterampilan yang dikuasi anak selama menjalani proses pembelajaran.

Editor: Lukni
Topik: PendidikanProses PendidikanUjian Sekolah
A. Ramdani

A. Ramdani

Praktisi pendidikan | Founder School for Parents

POS LAINNYA

gawai pendidikan anak
Edukasi

Teknologi Makin Maju, Metode Rasulullah dalam Mendidik Anak Ini Masih Relevan

12 Agustus 2022
meningkatkan daya belajar
Edukasi

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Anak Sebagai “Booster” Daya Belajar

12 Agustus 2022
perkembangan anak
Edukasi

5 Bidang Perkembangan Anak Usia Dini, Perlu Diperhatikan

9 Agustus 2022
Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak
Edukasi

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan
Edukasi

Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan

6 Agustus 2022
memotong kuku
Edukasi

Memotong Kuku: Cara dan Adab Menurut Islam

5 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Gerontokrasi: Pemerintahan Dipenuhi Politisi Berusia Tua

Gerontokrasi: Pemerintahan Dipenuhi Politisi Berusia Tua

Deklarasi ANIES Kalsel: Ulama dan Santri Doakan Anies Baswedan Presiden 2024

Deklarasi ANIES Kalsel: Ulama dan Santri Doakan Anies Baswedan Presiden 2024

TRANSLATE

TERBARU

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Bisa

13 Agustus 2022
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang