Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Utsman Gagal Bernegara, Fokus Mengurus Mushaf

Redaksi
×

Utsman Gagal Bernegara, Fokus Mengurus Mushaf

Sebarkan artikel ini

Walhasil, kita harus bisa meluangkan waktu untuk mengkaji al-Quran. Membaca dan menulis khat utsmani. Sebab orisinalitas kitab suci ini dulu telah merenggut nama dan nyawa Sayidina Utsman. Nama beliau, sekali lagi memang, tak secemerlang Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib, lantaran dianggap gagal memimpin pemerintahan yang bersih. Bahkan beliau mesti gugur di dalam rumah sendiri demi mempertahankan standardisasi teks al-Quran.

Dan saya makin terenyuh, Gus Baha menutup paparan: “Saya sudah ikhlas. Saya sudah matur ten Pengeran, saya ikhlas  jadi kiai tak terkenal, dadi kiai ra kanggo, ra populer, yang penting saya bisa turut mengurus al-Quran. Saya siap tidak kaya. Siap melarat. Mati hidup saya ini untuk mengurus al-Quran, sebagaimana Sayidina Utsman. Maka, umumnya yang ahli Quran itu lebih suka mengirim al-Fatihah kepada Sayidina Utsman, ketimbang pada sahabat-sahabat Nabi yang lain. Karena beliau memang berdarah-darah betul untuk mempertahankan khat utsmani. Sekali lagi, saya minta restu pada jamaah, saya kepingin membidangi itu.”    

Demikian.