Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Khazanah

Utsman Gagal Bernegara, Fokus Mengurus Mushaf

:: Supardi Kafha
1 September 2020
dalam Khazanah
Al-Quran

Mushaf Al-Quran

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Secara politik, kepemimpinan Utsman bin Affan tak segemilang kepemimpinan Abu Bakar, lebih-lebih dengan kepemimpinan Umar bin Khattab. Umar sukses meluaskan teritorial Islam hingga jauh menyeberang tanah Arab. Sementara Utsman, malah terkesan, tak mengurusi pemerintahan. Utsman membiarkan korupsi, dan menghidupkan kolusi.

Singkat kisah, Utsman dikenal sebagai pemimpin yang gagal. Kemudian datang berombong, kelompok-kelompok umat  dari luar kota Madinah, mengepung rumah beliau. Dan, lantas masuklah dua orang menyerang Utsman dan membunuh, tatkala beliau tengah membaca al-Quran di sisi istri beliau, Nailah binti al-Furafishah.

Jelas, saya tertegun oleh penuturan Gus Baha soal kepemimpinan Utsman bin Affan tersebut. “Sayidina Utsman memang akhirnya tidak fokus mengurus negara, tidak becus, tapi beliau justru mendedikasikan diri fokus mengurus mushaf.” tutur Gus Baha.

Gus Baha mengisahkan riwayat, datanglah Hudzayfah ibn al Yamani, pemimpin ekspedisi Armenia dan Azerbaijan, menghadap Utsman. Ia cemas oleh pertengkaran penduduk Syria dan Irak tentang bacaan al-Quran. Ia sering melihat orang-orang di musala, di masjid, saling bertengkar gara-gara beda bacaan. “Wahai Amir al-Mukminin, selamatkanlah umat ini sebelum mereka bertikai tentang kitab, sebagaimana yang telah terjadi pada umat Yahudi dan Nasrani pada masa lalu!”

BACAJUGA

Fitnah Keji Pasca-Utsman

Fitnah Keji Pasca-Utsman

19 September 2021
Kebencian

Tiada Kebencian

21 April 2021

Syahdan Utsman bin Affan mengambil keputusan untuk menulis al-Quran standar. Beliau bersibuk ria di ruang khusus demi standarisasi mushaf. Beliau memanggil pakar-pakar Quraisy: Zayd bin Tsabit, Abdullah bin Zubayr, Sa’id bin ‘Ash, Abdurrahman bin Harits bin Hisyam, dan memerintahkan mereka untuk menyalin menjadi beberapa mushaf. Utsman berpesan, “Jika kalian berbeda ejaan, maka tulislah dalam dialek Quraisy, karena al-Quran itu diturunkan dalam bahasa mereka.”

Begitulah. Betapa Utsman hingga akhir hayat hanya fokus mengurus al-Quran. Beliau mengumpulkan dari berbagai sumber dan menyalinnya ke dalam mushaf, dan kemudian menyebarkan ke berbagai wilayah Islam di luar Madinah.

Tentang jumlah mushaf yang berhasil diselesaikan penulisannya, ada riwayat yang menyebut enam eksemplar (riwayat lain delapan). Lima dikirim ke lima kota, dan satu eksemplar disimpan oleh Utsman, yang kemudian dikenal sebagai mushaf induk. Dan, penyempurnaan proyek kodifikasi al-Quran itu sendiri, berdasar riwayat yang berkaitan dengan laporan Hudzayfah, berarti sekitar tahun 651 hingga menjelang terbunuhnya Utsman, tahun 656.

Utsman pula, dengan otoritas beliau sebagai khalifah, memerintahkan agar seluruh dokumen tertulis al-Quran yang ada itu dimusnahkan. Semua al-Quran yang tak memenuhi standar mushaf induk harus dibakar. Semenjak itu dan hingga hari ini kita mengenal dan membaca al-Quran yang mengacu pada rasm Utsmani. Umat Islam akhirnya memiliki panduan al-Quran standar yang diterbitkan oleh pemerintah Saudi, yang disetujui oleh ulama-ulama sedunia.

“Saya meniru pilihan Utsman!”tegas Gus Baha. “Memang Utsman gagal dalam bernegara, sebab beliau sibuk menata al-Quran. Saya pun mungkin gagal dalam berkiai, tapi saya sudah izin pada ibu saya dan bilang ke istri bahwa saya sampai mati akan mewakafkan diri, mendedikasikan hidup untuk al-Quran.”

“Sekira tidak ada yang menjaga mushaf rasm ustmani lewat riwayat-riwayat yang benar dan bersambung pada Rasulullah saw. nanti bisa hilang.” tandas lagi Gus Baha. “Saya punya dokumen al-Quran  dari tahun ke tahun. Di setiap almari ada mushaf al-Quran keluaran tahun kapan pun.”

“Dan, kini kita hidup di dunia virtual, yang rawan masalah. Sekali digeser antara huruf  ‘wau’ dan ‘fa’ saja, itu bedanya sangat fatal. Kalau khat Utsmani itu hilang, itu akan repot, karena al-Quran akan berubah sesuai dialek masing-masing.”

Walhasil, kita harus bisa meluangkan waktu untuk mengkaji al-Quran. Membaca dan menulis khat utsmani. Sebab orisinalitas kitab suci ini dulu telah merenggut nama dan nyawa Sayidina Utsman. Nama beliau, sekali lagi memang, tak secemerlang Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib, lantaran dianggap gagal memimpin pemerintahan yang bersih. Bahkan beliau mesti gugur di dalam rumah sendiri demi mempertahankan standardisasi teks al-Quran.

Dan saya makin terenyuh, Gus Baha menutup paparan: “Saya sudah ikhlas. Saya sudah matur ten Pengeran, saya ikhlas  jadi kiai tak terkenal, dadi kiai ra kanggo, ra populer, yang penting saya bisa turut mengurus al-Quran. Saya siap tidak kaya. Siap melarat. Mati hidup saya ini untuk mengurus al-Quran, sebagaimana Sayidina Utsman. Maka, umumnya yang ahli Quran itu lebih suka mengirim al-Fatihah kepada Sayidina Utsman, ketimbang pada sahabat-sahabat Nabi yang lain. Karena beliau memang berdarah-darah betul untuk mempertahankan khat utsmani. Sekali lagi, saya minta restu pada jamaah, saya kepingin membidangi itu.”    

Demikian.

Topik: Gus BahaUtsman bin Affan
Supardi Kafha

Supardi Kafha

Pegiat Taman Baca Masyarakat

POS LAINNYA

wakaf uang
Khazanah

Mengenal Wakaf Uang, Sejarah dan Fatwa Ulama

25 Januari 2023
Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?
Khazanah

Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?

21 Desember 2022
Serat Tripama
Khazanah

Serat Tripama dan Ajaran Tentang Cinta Tanah Air

15 Desember 2022
umur para nabi
Khazanah

Umur Para Nabi, 25 Nabi yang Wajib Diketahui Hingga Nabi Khidir dan Nabi Uzair

13 Desember 2022
kitab al-filaha
Khazanah

Kitab Al-Filaha Ibnu Awwam, Induknya Ilmu Pertanian

6 Desember 2022
buntil
Khazanah

Buntil, Makanan Khas Jawa yang Kian Langka

5 Desember 2022
Lainnya
Selanjutnya
Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Tiga]

Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Tiga]

Lomba video baca puisi

Diikuti 212 Peserta, Berikut Juara dan Juara Favorit Lomba Video Baca Puisi

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

apbn lindungi daya beli masyarakat

Sri Mulyani Sebut APBN Telah Bekerja Lindungi Daya Beli Masyarakat

1 Februari 2023
Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

1 Februari 2023
Bakal Naik Besok, Jadi Berapa Harga Pertamax?

Simak! Harga BBM Ada yang Naik Mulai Hari Ini, Ini Daftarnya

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
bacaan doa setelah sholat dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap dengan Zikir Pembuka Pintu Rezeki

1 Februari 2023
Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

31 Januari 2023
Paham Bahaya Politik Uang, Jarnas ABW Sumut Berikan Edukasi ke Masyarakat

Paham Bahaya Politik Uang, Jarnas ABW Sumut Berikan Edukasi ke Masyarakat

31 Januari 2023

SOROTAN

Pemilu Serentak Tahun 2024
Opini

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

:: Syaiful Rozak
1 Februari 2023

Pemilu Serentak Tahun 2024

Selengkapnya
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

29 Januari 2023
Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

28 Januari 2023
Zero ODOL 2023

Sudah Saatnya Wujudkan Jalan Raya Bebas Truk ODOL

28 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang