Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Ekonopedia

Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Tiga]

:: Redaksi
2 September 2020
dalam Ekonopedia
Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Tiga]

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Rasio Gini dan berbagai ukuran ketimpangan dari BPS hingga kini masih dihitung memakai data konsumsi atau pengeluaran penduduk. Hal demikian memang lazim di berbagai negara berkembang, karena masih kesulitan memperoleh data pendapatan penduduk secara periodik.

Bagaimanapun, data pengeluaran yang diperoleh dari survei dengan metodologi yang baik dianggap mencukupi. Data pengeluaran dianggap dapat mewakili data pendapatan penduduk. Bahkan, dengan metodologi tertentu, datanya bisa dipakai menghitung distribusi pendapatan. Hal demikian dilakukan oleh Bank Dunia atas data berbagai negara, termasuk data Indonesia dari BPS.

Kondisi pemerataan atau ketimpangan pada tiap negara dapat dianalisis dari data Bank Dunia tentang porsi pendapatan berbagai kelompok penduduk. Bank Dunia antara lain menyajikan data porsi yang diperoleh oleh 10 persen kelompok terbawah, 20 persen kelompok terbawah, dan 10 persen kelompok teratas, dan 20 persen kelompok teratas.

Porsi pendapatan yang diperoleh oleh 10 persen kelompok penduduk terbawah di Indonesia cenderung berkurang selama 3 dekade terakhir. Dari 4 persen pada tahun 1987 menjadi hanya 2,8 persen pada 2018. Selama beberapa tahun terakhir, kondisinya memang tak lagi bertambah buruk, namun masih stagnan.

BACAJUGA

Ketimpangan Ekonomi Indonesia Belum Membaik

Ketimpangan Ekonomi Indonesia Belum Membaik

21 Januari 2023
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Bertambah pada September 2022

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Bertambah pada September 2022

16 Januari 2023

Fenomena sebaliknya dialami oleh 10 persen kelompok penduduk teratas. Porsi pendapatannya cenderung meningkat. Dari 25,6 persen pada tahun 1987 menjadi 30,4 persen pada 2018. Porsinya memang mulai mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir, setelah sempat 33,4 persen pada 2015.

Jika dibandingkan antara keduanya, maka dapat dikatakan bahwa kelompok teratas memperoleh pendapatan hampir 11 kali lipat dari kelompok terbawah pada 2018. Kondisi inipun sudah sedikit membaik dibanding tahun 2015, yang sempat mencapai 11,5 kali lipat.


Porsi pendapatan Penduduk (%)
Print  Excel  Download  
Chart by Visualizer

(Sumber data: Bank Dunia)


Jika dilihat dari perolehan 20 persen kelompok terbawah (mencakup kelompok yang 10 persen tadi), maka porsinya juga menurun. Dari 9,1 persen pada tahun 1987 menjadi hanya 6,7 persen pada 2018. Kondisinya cenderung stagnan selama beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, 20 persen kelompok penduduk teratas memperoleh porsi pendapatan yang cenderung meningkat. Dari 39,9 persen pada tahun 1987 menjadi 46,1 persen pada 2018. Porsinya mulai mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir, setelah sempat 48,4 persen pada 2015.

Jika dibandingkan antara keduanya pada 2018, maka 20 persen kelompok teratas memperoleh pendapatan hampir 7 kali lipat dari 20 persen kelompok terbawah. Kondisinya sudah sedikit membaik dibanding tahun 2015, yang sempat lebih dari itu.


Porsi pendapatan Penduduk (%)
Print  Excel  Download  
Chart by Visualizer

(Sumber data: Bank Dunia)


Beberapa analisis tentang pemerataan atau ketimpangan pendapatan kadang menyajikan apa yang disebut dengan Indeks Palma. Ada beberapa definisi dan cara menghitungnya. Yang paling sering dipakai adalah membandingkan porsi pendapatan dari 10 persen kelompok teratas dengan 40 persen kelompok terbawah. Ide dasarnya, membandingkan sekelompok kecil teratas dengan mayoritas terbawah.

Indeks Palma Indonesia menunjukkan tren yang meningkat selama periode 1984-2013 atau pemerataan pendapatan cenderung memburuk. Kondisinya mulai membaik pada tahun 2014 hingga tahun 2018.

Akan tetapi, pencermatas atas berbagai data yang disebutkan terdahulu, maka perbaikan itu lebih disebabkan menurunnya porsi dari kelompok 10 persen yang teratas. Sedangkan porsi pendapatan dari 40 persen yang terbawah masih stagnan.


Distribusi Pendapatan Penduduk (%)
Print  Download  
Chart by Visualizer

(Sumber data: Bank Dunia)


Kontributor: Awalil Rizky

Topik: Awalil RizkyBank DuniaEkonopediaKetimpangan EkonomiPendapatan Penduduk
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

4 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)

2 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Dua)

15 Mei 2022
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)

5 Mei 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Delapan)

30 April 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Tujuh)

21 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Lomba video baca puisi

Diikuti 212 Peserta, Berikut Juara dan Juara Favorit Lomba Video Baca Puisi

Ciptaan tuhan

Gus Baha: Allah Swt Subjek yang Tak Dapat Diobjekkan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun

Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun

1 Februari 2023
apbn lindungi daya beli masyarakat

Sri Mulyani Sebut APBN Telah Bekerja Lindungi Daya Beli Masyarakat

1 Februari 2023
Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

1 Februari 2023
Bakal Naik Besok, Jadi Berapa Harga Pertamax?

Simak! Harga BBM Ada yang Naik Mulai Hari Ini, Ini Daftarnya

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
bacaan doa setelah sholat dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap dengan Zikir Pembuka Pintu Rezeki

1 Februari 2023
Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

31 Januari 2023

SOROTAN

Pemilu Serentak Tahun 2024
Opini

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

:: Syaiful Rozak
1 Februari 2023

Pemilu Serentak Tahun 2024

Selengkapnya
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

29 Januari 2023
Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

28 Januari 2023
Zero ODOL 2023

Sudah Saatnya Wujudkan Jalan Raya Bebas Truk ODOL

28 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang