BARISAN.CO – Clubhouse, aplikasi media sosial khusus audio ini mendadak populer di tengah pandemi Covid-19. Popularitasnya melejit karena sempat digunakan dan ditunjukkan di kanal Youtube oleh CEO Tesla Elon Musk.
Bahkan di China, Clubhouse dijadikan tempat untuk membicarakan topik-topik yang sifatnya terlarang, seperti persoalan Uighur, demo pro-demokrasi di Hong Kong, kemerdekaan Taiwan dan sebagainya.
Lantas, apa sih Clubhouse itu?
Mengutip dari laman The Guardian, Senin (15/02/2021), Clubhouse yaitu aplikasi jejaring sosial ekslusif berbasis obrolan audio dan saat ini hanya tersedia untuk pengguna perangkat iOS. Clubhouse yang diluncurkan pada Maret 2020 ini, sudah memiliki 2 juta pengguna.
Cara kerja Clubhouse itu sendiri yaitu calon pengguna harus mendapatkan undangan dari seseorang yang sudah ada di aplikasi tersebut. Jika calon pengguna tidak ingin menunggu undangan, bisa mengunduh aplikasi dan memberikan nomor telepon, tetapi langkah ini hanya akan memasukkan akun di daftar waiting list.
Singkatnya, Clubhouse hanya memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dalam satu ‘ruang’ virtual untuk mengobrol dengan orang lain dalam panggilan konferensi yang besar. Aplikasi ini juga hanya berbentuk audio, tidak ada gambar, video, bahkan teks.
Seperti aplikasi lainnya, Clubhouse diketahui memiliki risiko keamanan ketika digunakan. Sehingga, sangat disarankan untuk meninjau kembali aplikasi tersebut sebelum di unduh dan digunakan.
Manfaat Clubhouse
Jika kita bijak dalam menggunakannya, Clubhouse ini adalah salah satu tempat belajar yang menarik. Pasalnya, kita bisa belajar langsung dengan tokoh-tokoh terkenal dan langsung dari sumbernya.
Bisa dibilang, Clubhouse ini merupakan video conference versi kekinian. Hanya saja, tidak ada visualnya.
Selain itu, kita bisa aktif bergabung dalam pembicaraannya jika pembicaraan dibuat format group discussion. Tentunya, Clubhouse ini bisa memperluas networking Anda dari platform lainnya.
Kekurangan Clubhouse
Melansir Medium, setelah semua orang meninggalkan ruangan, obrolan suara dalam aplikasi ternyata tidak benar-benar dihapus. Kebijakan privasi yang dibuat Alpha Exploration mengatakan bahwa percakapan akan dihapus secara otomatis jika tidak ada yang melaporkan ‘Pelanggaran Kepercayaan dan Keamanan’ selama obrolan berlangsung.
Artinya, jika ada masalah, Clubhouse menyimpan audio tersebut hingga ‘penyelidikan selesai’.
Tidak hanya itu, karena percakapan ini dilakukan secara live, sangat sulit untuk mengantisipasi potensi ujaran kebencian, cyberbullying, penyebaran hoaks dan sebagainya. Clubhouse sempat mendapatkan kritik mengenai hal tersebut.